ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI – Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar ekspo usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Marina Togo Mowondu, Kecamatan Wangiwangi, Kamis (10/11/2022).
Ekspo itu merupakan rentetan dari acara Wakatobi Wonderful Festival and Expo (Wave) yang diselenggarakan pada 10-14 November 2022.
Bupati Wakatobi Haliana mengatakan, posisi Kabupaten Wakatobi dalam kebijakan nasional sangat strategis. Beberapa kementerian/lembaga cukup serius untuk mengalokasikan program dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Wakatobi.
Melalui kerja-kerja kolektif dan kolaborasi yang solid dari semua unsur stakeholder terkait, pada 2021 Kabupaten Wakatobi telah ditetapkan sebagai salah satu kabupaten kreatif oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Hanya terdapat dua kabupaten/kota di wilayah Indonesia timur yang diberikan predikat tersebut, yaitu Kota Ambon dan Kabupaten Wakatobi.
Penetapan Kabupaten Wakatobi sebagai salah satu kabupaten kreatif di Indonesia, kata Haliana merupakan pencapaian istimewa dan anugerah sangat berharga yang akan membuka banyak peluang untuk mengakses dukungan kebijakan dan fasilitasi program dari kementerian/lembaga terkait bagi pengembangan ekonomi kreatif di Wakatobi.
Haliana sangat berharap predikat kabupaten kreatif tersebut dapat memberikan motivasi bagi semua pihak, karena di balik pencapaian itu juga ada tanggung jawab besar yang harus dijaga agar reputasi sebagai kabupaten kreatif senantiasa berbanding lurus dengan realitas kebijakan dan dampak positifnya terhadap kemajuan daerah.
“Kita patut bersyukur dan bangga bahwa pada momen Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit pada Juni 2022, produk industri kreatif Kabupaten Wakatobi juga mendapat perhatian dan apresiasi langsung dari Bapak Presiden RI. Bahkan beliau mereview secara khusus produk ekonomi kreatif kita,” ungkapnya.
Kata Haliana, hal tersebut mencerminkan meskipun produk UMKM dan industri kreatif masih memiliki beberapa kekurangan, namun sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Wakatobi menunjukkan perkembangan yang cukup baik.
Menurutnya, saat ini pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif mendapatkan perhatian yang serius pada konteks kebijakan di tingkat nasional. Pemerintah pusat mendorong beberapa kebijakan strategis antara lain melalui kampanye Bangga Buatan Indonesia dan Peningkatan Konsumsi Produk Lokal.
Haliana melanjutkan, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perekonomian nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pasca pandemi Covid-19. Kebijakan nasional ini sejalan dengan komitmen pemda yang telah dirumuskan dalam payung kebijakan dan skema pembangunan daerah lima tahun ke depan, yaitu melalui program unggulan One Island One School atau yang dikenal ONIONS.
Lebih lanjut Haliana menjelaskan, program ONIONS tersebut merupakan platform kreasi, fasilitasi dan kolaborasi pengembangan UMKM dan industri kreatif, serta penciptaan wirausaha baru untuk membangun ekosistem entrepreneurship yang adaptif, inovatif, dan tangguh.
Ia menambahkan, penerjemahan kebijakan itu sudah ditindaklanjuti antara lain dengan adanya e-katalog lokal, kemudian optimalisasi penerapan kebijakan nasional terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan komponen lokal dalam proses pengadaan barang/jasa di Kabupaten Wakatobi.
“Akumulasi kebijakan ini diharapkan dapat menjadi instrumen dan bentuk keberpihakan pemda dalam memberdayakan pelaku industri kreatif dan UMKM lokal di Kabupaten Wakatobi,” pungkasnya. (B)
Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati