ZONASULTRA.ID, LAWORO – Dari 81 Desa yang ada di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Desa Parura Jaya terpilih mengikuti lomba desa tematik tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (15/11/2022).
Pj Bupati Mubar, Bahri mengungkapkan pemerintah daerah menunjuk Desa Parura Jaya untuk mewakili Mubar pada lomba desa tematik bukan tanpa alasan. Desa Parura Jaya merupakan salah satu desa yang berhasil memberikan pelayanan, pembangunan dan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat.
“Jadi, kehadiran Desa Parura Jaya dalam mengikuti lomba desa tematik ini yakni sudah memberikan pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan guna untuk kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Olehnya itu, kami (Pemkab Mubar) menunjuk Desa Parura Jaya mewakili Mubar mengikuti lomba desa tematik,” kata Bahri.
Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Kemendagri ini mengatakan ia takjub melihat potensi yang ada di Desa Parura Jaya, mulai dari bidang pertanian, perkebunan, pemberdayaan dan lainnya. Untuk itu, dari potensi yang ada di desa ini bisa menjadi tema dari lomba tersebut.
“Kemarin saya sudah meninjau potensi yang ada di Desa Parura Jaya, salah satunya budi daya jamur tiram ini dan budi daya jamur tiram ini sudah dibiayai oleh BUMN,” jelasnya.
Bukan hanya itu, ada juga beberapa potensi seperti di bidang pertanian yakni persawahan dan wisata kuliner. Menurutnya, desa ini termasuk cepat berkembangnya dan memiliki banyak keunggulan.
“Saya menilai bahwa capaian Desa Parura Jaya dari bidang pertanian, perekonomian (wisata kuliner), peternakan dan lainnya dapat mewujudkan kemandirian. Untuk itu, saya berharap Desa Parura Jaya mendapatkan predikat terbaik dalam penilaian lomba Desa Tematik tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2022 ini,” harapnya.
Sementara itu, Koordinator Penilaian Lomba Desa Tematik Provinsi Sultra, Rahman Halik menjelaskan ada beberapa indikator penilaian dilakukan, di antaranya yakni dari segi administrasi pemerintahan, kemudian bagaimana kewilayahannya, ekonomi, pendidikan dan kesehatannya. Menurutnya, berdasarkan instrumen-instrumen itulah yang akan dinilai dan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 81/2018 tentang evaluasi perkembangan desa dan kelurahan.
“Yang disebut Desa Tematik itu, seperti Desa Wisata. Jadi pencanangannya adalah desa wisata. Semua instrumen yang terkait dengan desa tematik pembangunannya diarahkan ke situ serta ekonomi masyarakat bergerak maju atas dasar desa tersebut. Misalnya, daerah ini memiliki hasil buah durian, maka ia kita beri tema ‘desa durian’,” jelasnya.
Kata Rahman, proses pembentukan desa tematik ini harus dimulai dengan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan benar. Kemudian, ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
“Nantinya, kita akan datang kembali, desa tersebut sudah dicanangkan sebagai desa tematik. Kita datang sesuai dengan potensi desa, apakah sektor pertanian, perikanan dan lainnya,” ungkapnya.
Kepala Desa Parura Jaya, Sarijo mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Mubar, yang mana telah memberikan amanah di desanya dalam mengikuti lomba desa tematik ini. Apalagi, menurutnya lomba desa tematik ini merupakan hal yang baru bagi pemerintah desa dalam mengikuti lomba tersebut.
“Dalam mengikuti lomba desa tematik ini, saya memohon dan meminta arahan serta bimbingannya. Alhamdulillah, dalam pelaksanaan lomba ini, kami bersama masyarakat membuktikannya dengan tingginya semangat gotong royong serta kesadaran masyarakat dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba desa ini,” bebernya.
Dikatakannya, sesuai realita dan fakta di lapangan, seluruh komponen masyarakat di desa tersebut sangat mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan kegiatan masyarakat.
Dia menambahkan ada beberapa potensi yang ada di Desa Parura Jaya mulai dari persawahan, budi daya jamur, wisata kuliner, kesenian, kolam pemancingan dan lainnya. Penduduk desa ini berjumlah 741 jiwa. (B)
Kontributor : Kasman
Editor: Muhamad Taslim Dalma