ZONASULTRA.ID, LAWORO – Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar), Bahri mengumpulkan seluruh pencacah inflasi untuk memonitoring harga 20 komoditas utama bahan pangan di Mubar. Rapat tersebut bertempat di Rujab Bupati Mubar di Kelurahan Waumere, Kecamatan Tikep, Sabtu (24/12/2022).
Bahri menjelaskan, ia mengumpulkan para pencacah ini sangat penting. Karena, menurutnya, dengan mengumpulkan para pencacah yang tersebar di 11 kecamatan dan empat OPD dapat menyamakan persepsi metodologi ketika melakukan monitoring harga-harga bahan pangan di setiap pasar yang ada di Mubar.
“Yang lalu, kita sudah melaunching beberapa aplikasi dan salah satunya aplikasi Sipengharapan atau sistem informasi perkembangan harga pangan daerah. Jadi, hari ini kita inginkan menyamakan persepsi agar harga 20 komoditas utama bahan pangan real time atau sama,” kata Bahri.
Alumni IPDN 07 ini mencontohkan, seperti telur, di Mubar masyarakat membeli telur dalam bentuk rak. Sementara dalam laporannya dihitung per kilo.
Kemudian, dalam 20 komoditas yang dilaporkan itu salah satunya ada beras, telur, jeruk, pisang dan lainnya. Untuk pisang ini, dalam laporannya pisang ambon sementara di Mubar adanya pisang raja.
“Jadi, rapat ini dapat menyamakan persepsi agar tidak ada perbedaan data. Saya menginginkan data harga komoditas kita real time,” ungkapnya.
Untuk mengetahui harga bahan pangan di Mubar, tambah Bahri, ada empat sumber data, yakni dari dinas perindag, dinas ketahanan pangan, inspektorat dan aplikasi Sipengharapan. Jika hari ini tidak dikumpulkan maka ke depan akan terjadi perbedaan data.
“Saya pengen data kita real time. Sehingga, kita tidak salah mengambil kebijakan apalagi kita kembali mengadakan operasi pasar murah dengan menyiapkan empat komoditas yakni beras, telur, minyak, dan gula,” bebernya.
Rapat ini turut dihadiri Kepala BPS Raha Kadir Pua, Kepala Inspektorat Mubar Agustamin Sujono, Kadis Perindag Pakrun, Kadis Ketahanan Pangan La Ode Aka Sayala, seluruh camat, dan para pencacah. (B)
Kontributor: Kasman
Editor: Jumriati