ZONASULTRA.ID,KENDARI– Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah mendatangi kawasan perusahaan smelter PT Virtue Dragon Nickel Idustry Park (VDNIP), Rabu (15/2/2022) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam kunjungannya Menaker didampingi langsung Gubernur Sultra Ali Mazi, Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio, Kepala BLK Kendari La Ode Polondu, Sekda Kabupaten Konawe Ferdinan Sapaan, Kepala Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan Provinsi Sultra La Ode Muhammad Ali Haswandy. Rombongan pun disambut langsung Direktur PT VDNIP Mr. Tony Zhou Yuan berserta jajaranya.
Ada dua agenda kegiatan yang dilaksanakan oleh Menaker dalam kunjungannya di PT VDNIP yaitu:
1. Meresmikan Training Center PT VDNIP dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS)
Menaker Ida Fauziyah mengatakan, apresiasinya terhadap keseriusan PT VDNIP dan OSS dalam menjalankan aktivitas pertambangan di wilayah Konawe.
Menurutnya hal itu harus didukung dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat sehingga tercipta iklim investasi yang aman dan nyaman.
“Saya salut, masih muda sudah bisa pimpinan perusahaan sebesar ini,” kata Ida dalam sambutannya.
Ia meminta kepada PT VDNIP dan PT OSS untuk memperhatikan implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam kawasan industri. Ida menyebut dalam tiga tahun terakhir angka kecelakaan kerja di Indonesia terus meningkat.
Sehingga mengutamakan keselamatan kerja menjadi perhatian penting pemerintah pusat untuk memberikan intervensi kepada perusahaan agar bisa lebih aware (perhatian).
Selain itu, ia juga berharap bahwa hadirnya perusahaan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Sultra serta menurunkan angka pengangguran.
Mr Tony Zhou Yuan melalui translatornya menyebutkan, perusahaan PT VDNIP dan PT OSS terus beraktivitas sesuai dengan standar operasional yang berlaku baik dalam hal aktivitas pertambangan serta bentuk dukungan perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat.
Kemudian ia juga menekankan perihal komitmen perusahaan yang datang di Sultra bukan hanya meraup keuntungan saja melainkan juga ikut berkontribusi bagi pertumbuhan dan perkembangan daerah.
Ia mengklaim kurang 10 ribu tenaga kerja lokal menerima pelatihan peningkatakan kapasitas baik itu pelatihan bahasa mandarin hingga kompetensi pada bidang kerja mereka.
Gubernur Sultra Ali Mazi menyambut baik peresmian training center tersebut, menurutnya sejauh ini kedua perusahaan itu terus memberikan kontribusinya terhadap nilai investasi di Sultra.
Sehingga harapan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan angka pengangguran dapat tercapai. Serta hubungan kemitraan antara perusahaan, pemerintah dan stakeholder terkait bisa terus terjalin dengan baik.
Apalagi berdasarkan data, VDNIP dan OSS telah menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja lokal 24.544 orang.
2. Menerima Bantuan Alat Berat dari PT VDNIP
Setelah meresmikan Training Center, Manaker Ida Fauziyah menyaksikan penyerahan bantuan alat berat dari PT VDNIP ke Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari.
“Tadi disaksikan oleh saya dan pak gubernur, PT VDNI dan OSS menyerahkan alat-alat berat kepada Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kendari,” kata Ida.
Menurut Ida, penyerahan bantuan ini sebenarnya disampaikan oleh VDNI sudah setahun lalu tetapi Kemenaker menunggu kesiapan lahannya dan untuk kesiapan lahan disiapkan Gubernur Sultra karena peralatan tersebut semuanya akan dibawa ke BPVP Kendari.
Menurutnya, kompetensi penggunaan alat-alat berat ini sangat dibutuhkan karena di Sultra banyak sekali perusahaan pertambangan yang membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi menghandel alat berat ini.
Head of Human Resources Kantor Pusat Arys Nirwana mengatakan, alat berat yang diserahkan pihaknya hari ini berjumlah tujuh unit.
“Alhamdulillah hari ini kami telah selesai memberikan bantuan kepada BPVP Sultra yaitu berupa tujuh unit alat berat. Troller crane, excavator, mobile crane, dump truck, loader, forklift, dan satu unit mesin dump truck yang akan digunakan sebagai pelatihan mekanik,” ujar Arys.
Ia menjelaskan, hal ini sebagai wujud komitmen tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat Sultra agar BPVP Sultra lebih banyak memberikan pelatihan kepada masyarakat. (*)
Editor: Ilham Surahmin