ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI-Kapal Ferry Cepat (KFC) Jetliner milik Perseroan Terbatas (PT) Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memberi kemudahan bagi penumpang pulang pergi (PP) asal Wakatobi tujuan Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kapten KFC Jetliner Janny Max Wilar mengungkapkan, masyarakat Wakatobi yang berangkat PP membawa serta kendaraan bermotor ke Kendari, apalagi yang mau mengurus surat-surat atau ada urusan lain, digrastikan menginap secara gratis di kapal.
“Nanti kalau urusan selesai, sorenya bisa pulang lagi ke kapal. Jadi tidak susah-susah, namun tidak dihitung makan karena tiketnya sudah habis, kami siap melayani,” ungkapnya baru-baru ini di Wangiwangi.
Menurutnya, berbagai pihak patut bersyukur karena Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi mewujudkan transportasi laut yang murah dan terjangkau bagi masyarakat.
Atas nama seluruh masyarakat dan Pemda, Bupati Wakatobi Haliana menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran PT Pelni.
Namun yang disayangkan adalah pelabuhan Ereke sedianya juga disinggahi karena daerah itu merupakan titik penumpang yang mobilitasnya cukup banyak. Namun karena kapasitas pelabuhan yang kurang memadai sehingga belum memungkinkan.
“Hanya satu malam di Kendari rupanya kita punya hotel gratis, tapi yang perlu diperhatikan dan diingat seperti yang disampaikan Kapten,” ujarnya.
Hadirnya Cantika Lestari 8F dulu dengan ongkos tiket per orang Rp175 ribu, kata dia, sehingga armada yang lain keseluruhan rata menurunkan harga Rp150 ribu. Tiba-tiba Cantika Lestari juga berhenti beroperasi karena banyak sebab, lalu kemudian harga tiket lompat menjadi Rp200 ribu lebih.
“Dengan Rp76 ribu di website resmi PT Pelni ini praktis 1 banding 3. Kalau sekarang PP katakanlah Rp150 ribu artinya kita bisa hemat kurang lebih Rp350 bagi anak-anak kita di Kendari masih bisa bisa beli beras 25 kg dan masih bisa hidup selama satu bulan,” terangnya.
Ia berpesan agar KFC Jetliner jangan dianggap sebagai saingan yang harus dimatikan. Tetapi dianggap sebagai pelengkap untuk memajukan masyarakat Wakatobi khususnya untuk Kabupaten Wakatobi. (C)
Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Ilham Surahmin