Pembangunan Tower Bank Sultra Kembali Dilanjutkan dengan Anggaran Rp50,4 Miliar

Tower Bank Sultra
Tower Bank Sultra

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Pembangunan tower Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tenggara (Sultra) atau Bank Sultra yang beralamat di Jalan Malik Raya No.14, Korumba, Mandonga, Kota Kendari kembali dilanjutkan dengan anggaran Rp50,4 miliar.

Pembangunan tahap 2 gedung megah dengan 14 lantai tersebut kini tengah memasuki masa tender umum dengan pascakualifikasi yang diketahui berdasarkan surat resmi dari Bank Sultra bernomor 003/135.000/02/23/PAN-TWR II. Tender umum tersebut dimulai sejak 6 Februari 2022 dan pemenangnya akan diumumkan pada 9 Maret 2023.

Seperti yang tertera pada surat resmi tersebut, anggaran Rp50,4 miliar yang akan digunakan berasal dari anggaran rencana kerja PT Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Tenggara tahun 2023.

Adapun uraian pengerjaan pada tahap 2 ini, yaitu pekerjaan persiapan, arsitektur, interior melekat, bangunan penunjang, mekanikal, elektrikal, plumbing (sewage treatment plan), dan pekerjaan akhir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, pembangunan tower Bank Sultra tersebut digagas sejak masa pemerintahan Gubernur Nur Alam.

Dalam opininya, Nur Alam mengatakan bahwa gagasan tersebut muncul pada 2015 lalu dengan konstruksi 12 lantai yang berlokasi di area eks Gedung Islamic Centre Kendari.

Hal tersebut dilakukan karena ia ingin bank Sultra tak kalah hebat dengan bank-bank nasional seperti Bank Mandiri, BCA, BNI, dan lainnya yang mempunyai bangunan megah (tower).

Dalam tulisannya, Nur Alam menyebut bahwa di awal ia menjabat sebagai Gubernur, kondisi BPD Sultra sangat memprihatinkan. Padahal, bank yang sudah berdiri sejak 2 Maret 1968 itu sudah memiliki nama besar di Sultra.

“Tapi karena tidak dikelola dengan baik, bank kebanggaan masyarakat Sultra itu jadi hidup segan mati tak mau,” ucapnya dalam opini, Sebuah Refleksi: Apa Dosa Tower Bank Sultra?

Bangunan megah tersebut mulai dibangun untuk tahap I sejak 3 Februari 2017 ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama oleh Gubernur Nur Alam hingga peralihan jabatan gubernur ke Ali Mazi.

Gedung tersebut telah mangkrak sejak akhir pengerjaan tahap 1 pada 2021 hingga saat ini, padahal telah menelan anggaran Rp116 miliar.

Pada Juni 2022 lalu, Direktur Utama (Dirut) Bank Sultra membantah pembangunan tersebut mangkrak. Ia berdalih ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan pada tahap finishing konstruksi tower bernilai ratusan miliar tersebut.

Kata dia, salah satu masalahnya adalah penyesuaian anggaran pembangunan karena terjadi pembengkakan harga material yang menyebabkan anggaran yang telah disiapkan sejak awal pembangunan tak lagi cukup untuk merampungkan tower tersebut. (A)

Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini