Arogansi DPRD Sultra Viral di Media Sosial, Suwandi Andi Beri Klarifikasi

Arogansi DPRD Sultra Viral di Media Sosial, Suwandi Andi Beri Klarifikasi
VIDEO VIRAL – Tangkapan layar video yang viral di media sosial. Ketua Komisi 3 DPRD Sultra tampak mengarahkan telunjuknya ke peserta rapat saat kericuhan terjadi. (Istimewa)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan pertemuan antara DPRD Sulawesi Tenggara dan Eksekutif Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) serta warga Konawe Utara. Video tersebut menyebar melalui Facebook, Instagram, dan Tiktok.

“Sikap Arogansi dan Anggota Komisi 3 DPRD Prov. Sultra, Terhadap Masyarakat, Tega Memukul Meja dan Menggertak Masyarakat bahkan Nyaris Menampar Seorang Wanita Saat Membahas Terkait Polemik Lahan Pertanian Masyarakat Yang Ditambang Oleh PT. Tiran…” tulis akun Facebook Hend Salaf, 15 Mei 2023.

Suwandi Andi merespon viralnya video tersebut dengan memberikan keterangan klarifikasi. Dirinya sangat menyesalkan bahwa video yang menyebar di seluruh media sosial itu merupakan potongan dan tidak memperlihatkan bagaimana peserta pertemuan merespon penjelasan DPRD.

“Hanya sayalah yang menegaskan itu yang kelihatan, kemudian bla… bla… Jadi saya mau klarifikasi kepada seluruh publik bahwa yang terjadi kemarin adalah hal biasa, itu dinamika. Seluruh yang ada di video itu tidak utuh, yang sesungguhnya harus diperlihatkan semua supaya publik bisa melihat, kami yang arogan atau siapa yang arogan,” ujar Suwandi di DPRD Sultra, Selasa (16/5/2023).

Suwandi menjelaskan pertemuan dalam rangka Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang melibatkan Komisi 3, Komisi 1, Komisi 4 DPRD Sultra terkait adanya aspirasi dari LMD. Para peserta RDP diundang oleh pimpinan DPRD yang ditandatangani Wakil Ketua DPRD Sultra Nursalam Lada.

Dalam RDP itu yang dibahas ada dua agenda pokok yakni pembebasan lahan dan ketenagakerjaan PT Tiran Indonesia yang beroperasi di Konawe Utara (Konut). Namun dalam materi yang disampaikan ketika RDP selain soal lahan dan ketenagakerjaan juga menyertakan masalah smelter.

Sebagai pimpinan rapat dan Ketua Komisi 3, Suwandi memilih fokus dengan agenda pokok sebagaimana yang diperintahkan pimpinan DPRD Sultra. RDP itu pun dibuka dengan suasana yang bagus mulai dari pembicara menyampaikan aspirasi hingga penjelasan dari para anggota DPRD.

“Pembiacara ketiga mencoba mengangkat kenapa tidak dimasukannya agenda smelter. Saya mengatakan bahwa saya tidak berani mengangkat itu karena di rapat kerja ini hanya dua agenda pokok yang ditandatangani dan di undangan kami oleh pimpinan sehingga saya tidak berani keluar dari substansi itu,” ujar Suwandi.

Akibat pembicaraan itu, pembahasan semakin memanas sehingga, Suwandi sebagai pimpinan rapat menskorsing RDP dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Namun begitu Suwandi berdiri karena rapat telah usai, ada salah satu anggota DPRD yang ketok meja sehingga memancing reaksi. Kemudian terjadi kejar-kejaran tapi tidak terjadi kontak fisik. (*)

Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini