ZONASULTRA.ID, WAWONII – Jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) melakukan evaluasi dan monitoring dengan berkunjung ke lokasi tambang PT Gema Kreasi perdana (GKP). Kunjungan itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Konawe Kepulauan, Andi Muhammad Luthfi, pada 18 Mei 2023 lalu.
Luthfi mengapresiasi atas pengelolaan pertambangan, lingkungan maupun sosial yang dilakukan PT GKP sejak perusahaan ini beroperasi. “Saya sampaikan terima kasih kepada GKP, atas apa yang dilakukan baik dalam pengelolaan lingkungan maupun operasional tambang yang sudah sesuai dengan prosedur (good mining practice),” ujar Andi Muhammad Luthfi usai kunjungan tersebut.
Ia berharap, segala hal baik yang sudah dilakukan perusahaan agar dipertahankan dan terus ditingkatkan. Sementara itu, menurut dia, beberapa hal yang memang perlu dilakukan perbaikan agar segera dilakukan perbaikan sehingga kehadiran perusahaan benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
“Pemerintah Konkep, tentu sangat mendukung adanya investasi tambang di Konkep, selama investasi dilakukan dengan benar dan sesuai ketentuan perundangan-undangan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Konkep, Saifuddin Alibas. Menurut dia, Pemda Konkep sangat terbuka terhadap investasi, termasuk investasi pertambangan. Menurut dia, secara prinsip, Kabupaten sangat mendukung investasi karena bisa menyerap tenaga kerja dan juga mampu menggerakan perekonomian lokal.
“Local Economy development harus didorong. Dengan demikian, sustainability pembangunan bisa berjalan,” demikian disampaikan Saifuddin.
Sementara terkait penanganan air bersih, Wakil Bupati Konkep juga mengapresiasi langkah yang dilakukan PT GKP, dalam penanganan masalah air bersih. Langkah cepat yang dilakukan GKP menurut dia memulihkan pemenuhan air bersih di masyarakat.
“Yang harus kita apresiasi adalah langkah cepat yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi air bersih tersebut. Sumber masalah air keruh, bisa beragam. Mulai curah hujan yang tinggi ataupun persoalan lainnya. Tetapi, penanganan cepat yang dilakukan dengan berbagai alternatif, itu merupakan sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat lingkar tambang,” ujar Andi M. Luthfi.
Sejak masalah air keruh mencuat, PT GKP langsung melakukan langkah cepat untuk mengatasi masalah tersebut. Dimulai dari pembersihan bak penampung air, kemudian menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga menggunakan water truck. Langkah lain yang juga dilakukan adalah menggali sumur bor sebagai sumber air bersih alternatif bagi masyarakat, khususnya di Desa Sukarela Jaya dan Desa Dompo-Dompo Jaya.
“Alhamdulillah, saat ini kita sedang menggali dua sumur bor dan dalam waktu dekat ini, sumber air yang berasal dari sumur bor, sudah bisa dialirkan kepada masyarakat,” ujar Marlion selaku Koordinator Humas PT GKP.
Lebih lanjut Marlion mengungkapkan, persoalan air keruh ini, sudah dan sering terjadi saat musim penghujan datang. Bahkan, menurut dia, pada puncak musim hujan, banjir seringkali juga terjadi. Akibatnya, beberapa sungai yang ada di Wawonii, keruh dan sungai tidak mampu menampung air dan banjir besar terjadi.
“Jadi masalah air keruh ini, bukan hanya karena adanya tambang. Dari dulu kalau setiap musim hujan, pasti keruh bahkan banjir,” pungkas Marlion. (*)
Editor: Muhamad Taslim Dalma