ZONASULTRA.ID, KENDARI – Warga Kelurahan Kemaraya dan Kandari mengeluhkan infrastruktur jalan hingga susahnya mendapatkan air bersih kepada Aksan Jaya Putra (AJP) dalam reses hari pertama pada masa sidang II Tahun 2023 yang dilaksanakan pada Selasa (30/5/2023).
Selama penyerapan aspirasi, warga Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat menyatakan sebagian besar masalahnya masih terkumpul pada persoalan infrastruktur utamanya akses jalan.
Akses jalan di Kelurahan Kemaraya tersebut dominan pegunungan, ditambah jalannya yang sempit dan terjal. Tentu dengan kondisi ini, membahayakan pengendara. Tak hanya itu, beberapa keluhan lainnya seperti taluk, drainase dan penerangan (lampu jalan) juga disampaikan ke AJP.
Sementara warga Kandai rata-rata mengeluhkan persoalan krisis air bersih yang sampai hari masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Terlebih, sebagian wilayah di Kelurahan Kandai belum mendapat pelayanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kota Kendari.
Warga Kandai juga meminta agar masalah lainnya seperti perbaikan jalan setapak, taluk, tanggul dan beberapa permintaan lainnya supaya dianggarkan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sultra itu melalui dana aspirasinya.
Akan hal tersebut, AJP berkomitmen akan menuntaskan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, utamanya masalah air bersih. Menurutnya, persoalan air bersih di Kota Kendari memang sudah menjadi masalah utama yang perlu dibenahi.
“Sebagai bentuk upayanya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, saya akan usulkan lagi untuk beberapa titik sumur bor,” ungkapnya.
Anggota DPRD Sultra itu mengaku telah menyiapkan dua titik sumur bor. Ia meminta masyarakat melalui perwakilannya untuk mengusulkan beberapa titik lagi kepada dirinya mengingat hal tersebut sangat mendesak dan dibutuhkan masyarakat.
Terkait permintaan pembenahan infrastruktur di dua kelurahan tersebut, tentu ia memperjuangkan dan akan mengusulkan menjadi program prioritas ke depan. Namun, ada poin-poin yang baru disampaikan masyarakat tentunya akan dicek terlebih dahulu dan melihat mana-mana saja yang perlu dibenahi lebih dulu.
Pasalnya, tidak semua program dalam setahun bisa direalisasikan mengingat keterbatasan anggaran. Olehnya itu, jika di APBD Perubahan 2023 belum bisa mencover semua aspirasi masyarakat maka akan diusulkan di APBD induk 2024.
Ia berkomitmen untuk menjaring aspirasi warga dan apa yang menjadi kebutuhan warga. Untuk permintaan warga yang masih bisa ditalanginya dan tanpa perlu menunggu APBD akan segera direalisasikan. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati