ZONASULTRA.ID, KENDARI – Komunitas Pemilu Bersih Sulawesi Tenggara (Sultra) siap mengawal gelaran pesta politik di 2024 mendatang agar benar-benar terhindar dari berbagai tindak kecurangan.
Hal tersebut dituangkan dalam maklumat bersama yang disepakati dengan Bawaslu Sultra, KPU Sultra dan pihak terkait lainnya yang dinyatakan secara langsung di Kendari pada Kamis (20/7/2023).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Independen Pemantau Pemilu, Kaka Suminta, mengatakan, Pemilu 2024 tersandera ancaman praktek kecurangan dan berbagai problem akut pemilu.
Kata dia, potensi pola kecurangan terjadi pada hampir setiap tahapan, baik politisasi birokrasi, politik uang, propaganda dengan berita bohong (hoax), kampanye hitam (black campaign), penggelembungan suara, intimidasi pemilih, keberpihakan penyelenggara pemilu, penggunaan fasilitas negara oleh pejabat publik, dan lainnya.
Juga ada problem akut substansi pemilu, partisipasi pemilih yang rendah, warga negara golput makin meningkat, apatisme pemilih makin menjadi, dan menguatnya politik identitas.
“Semua itu merupakan ancaman nyata yang menyebabkan rendahnya kepercayaan publik terhadap hasil pemilu,” ungkapnya.
Untuk itu, Komunitas Pemilu Bersih yang terdiri dari berbagai kalangan tersebut menyatakan bahwa penyelenggara Pemilu 2024 harus terhindar dari praktek manipulasi dan korupsi.
Penyelenggara pemilu juga harus mengambil posisi terdepan dalam menjamin integritasnya Pemilu 2024 agar kepercayaan publik atas penyelenggaraan pemilu tetap terjaga.
Birokrasi juga tidak boleh memihak dan harus profesional dalam memberikan pelayanan publik dan dilarang menjadi alat pemenangan peserta pemilu.
Selain itu, pemilih dan seluruh elemen terkait harus bersinergi untuk mencegah terjadinya praktik ilegal politik uang, penyalahgunaan kekuasaan, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan tindakan melanggar hukum atau provokatif lainnya agar tercipta pemilu yang bersih, damai, dan berintegritas.
Sementara itu, Koordinator Divisi Sosdiklih Parmas KPU Sultra, Amirudin mengatakan, untuk menciptakan pemilu yang bersih di 2024 nanti telah melakukan berbagai upaya, seperti sosialisasi, pendidikan pemilih dan sebagainya.
“Bukan hanya pada komunitas perempuan, tetapi juga kelompok yang memiliki keterbelakangan dari segi pengetahuan, kelompok disabilitas. Hal itu dilakukan agar semua warga negara yang mempunyai hak pilih bisa menggunakan suaranya,” ucap Amirudin.
Lanjutnya, KPU Sultra tetap memastikan peserta pemilu bisa terfasilitasi untuk mencalonkan orang-orangnya. Serta memastikan seluruh wajib pilih dapat menggunakan hak pilihnya.
Ia harap KPU dan Komunitas Pemilu Bersih selalu bersinergi untuk menghadirkan pesta politik yang bersih dari kecurangan. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin