Dikmudora Kendari Bakal Terapkan Mulok Bahasa Daerah Tolaki di Sekolah

Dikmudora Kendari Bakal Terapkan Mulok Bahasa Daerah Tolaki di Sekolah
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari melaksanakan sosialisasi untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar yakni Muatan Lokal (Mulok) Bahasa Daerah Tolaki pada jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Kendari, di Ruang Samaturu Balai Kota Kendari, pada Rabu (30/8/2023). (C2/ZONASULTRA.ID)

ZONASULTRA.ID,KENDARI – Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari melaksanakan sosialisasi untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar yakni Muatan Lokal (Mulok) Bahasa Daerah Tolaki pada jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Kendari, di Ruang Samaturu Balai Kota Kendari, pada Rabu (30/8/2023).

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, dihadiri oleh Asisten Dua Setda Kota Kendari Jahudding bersama 129 kepala sekolah dasar dan 42 kepala SMP.

Kepala Dikmudora Kota Kendari Saemina mengatakan, kurikulum tersebut telah dikembangkan oleh para akademisi, pengawas bersama kepala sekolah (kepsek) SD dan SMP di Kota Kendari.

“Kurikulum ini tersusun dengan baik, dengan harapan bisa segera kita realisasikan dalam satuan pendidikan,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa, dengan melestarikan budaya lokal yang merupakan pilar budaya nasional, maka secara otomatis akan memperkokoh fundamental budaya nasional itu sendiri.

Kata dia, budaya lokal ini perlu dipahami oleh anak-anak, khususnya pada jenjang SD dan SMP yang bakal menghadapi era globalisasi.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Kendari, Asmawa Tosepu mengapresiasi langkah Dikmudora bersama tim pengembang muatan lokal, atas upaya yang dilakukan.

Setelah sosialisasi tersebut, dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas oleh kepala sekolah jenjang SD dan SMP se-Kota Kendari. (B)

 


Kontributor: C2
Editor: Muhamad Taslim Dalma

1 KOMENTAR

  1. Mantap pak PJ, saya saja yg pernah menjadi pengajar di sekolah nasional plus di riau yg mayoritas China itu masih ada pelajaran mulok Melayu begitupun saat ini di sekolah nasional plus di Jawa Barat, pelajaran bahasa Sunda masih ada. Masa kota Kendari nggak ada, aneh aja

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini