Secara umum, menjadi polisi tidak sulit jika syarat-syrat dan ketentuan yang telah ditetapkan terpenuhi. Namun terbatasnya kuota membuat banyak peserta harus berguguran.=
Secara umum, menjadi polisi tidak sulit jika syarat-syrat dan ketentuan yang telah ditetapkan terpenuhi. Namun terbatasnya kuota membuat banyak peserta harus berguguran.
Kapolres Konawe Selatan (Konsel) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hendrik Widyana berbagi tips kepada calon siswa (Casis) Polri untuk bisa lulus dalam penerimaan calon Polri tahun ini. Dihadapan para Casis, Kapolres menyebutkan beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain sehat jasmani dan rohani, ukuran ketinggian, nilai tes dan beberapa penilain lainnya.
Menurut Kapolres, meski nilai para Casis bagus secara keseluruhan namun jika ada nilai nol pada salah satu item jasmani maka itu dikatakan gagal (tidak lulus). Misalnya, full up minimal 18 untuk laki-laki sehingga nilainya 100.
“Nilainya harus baik sekali, jangan hanya sekedar baik atau cukup, jangan sampai hanya lolos tapi tidak lulus. Dia lolos secara nilai standar tetapi dia tidak lulus karena tidak masuk dalam kuota, ujarnya.
Hendrik berharap dari sekian banyaknya peserta yang telah mendaftarkan diri ke Polres Konsel, minimal 70 persen bisa lulus mengikuti pendidikan kepolisian.
Ternyata diantara mereka sudah ada yang pernah ikut seleksi dan gagal. Jadi, dengan gambaran yang sudah saya sampaikan kepada calon peserta Akpol, Bintara maupun Tamtama itu betul-betul mempersiapkan diri mereka, kata kapolres.
Pembinaan tersebut dilakukan kapolres untuk menghilangkan persepsi mereka tetang masuknya menjadi anggota Polri itu memang betul-betul tidak ada pungutan biaya apapun. Artinya mereka tidak berpikir negatif tingking lagi. Jadi, yang menentukan kelulusan para Casis adalah kualitas mereka sendiri.
Jadi tidak ada itu yang lulus karena banyak duitnya atau karena dibeking. Jadi, kualitas yang dilihat, sebab terkadang orang kalau tidak lulus menyebar fitnah, terangnya. (Efan)
