Jurnalis Kendari Diberi Penguatan Perspektif Gedsi dalam Penulisan Berita

Jurnalis Kendari Diberi Penguatan Perspektif Gedsi dalam Penulisan Berita
PENGUATAN KAPASITAS - Wakil Ketua Forum Media yang juga Redaktur Pelaksana Zonasultra.id, Muhamad Taslim Dalma ketika memberi pemaparan dalam kegiatan Penguatan Kapasitas Forum Media dan Jurnalis di Kendari, Rabu (25/10/2023). (Ismu Samadhani/ZONASULTRA.ID)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Rumpun Perempuan Sultra (RPS) bekerja sama dengan Yayasan Bakti melalui program inklusi yang dibiayai oleh The Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia berupaya memberikan penguatan perspektif kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (Gedsi) bagi para jurnalis yang ada di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penguatan tersebut dituangkan melalui pelatihan penguatan kapasitas forum media dan jurnalis yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kendari pada 25 dan 26 Oktober 2023 kepada jurnalis dari 15 media yang ada di Sultra.

Pelatihan penguatan tersebut diisi oleh Redaktur Zonasultra.id, Muhammad Taslim Dalma serta jurnalis Independen, Riza Salman sebagai narasumber yang menyampaikan pengalaman dalam pemberitaan terkait perempuan, anak dan juga disabilitas.

Koordinator Program RPS, Sitti Zahara mengatakan, menurut hasil monitoring RPS terhadap berita-berita yang beredar di Sultra, masih banyak terkait kekerasan seksual pada perempuan dan anak, maupun berita tentang disabilitas yang belum memiliki perspektif Gedsi.

“Sehingga dengan pelatihan ini kami harap awak media ini bisa menulis lebih berperspektif terhadap korban ataupun berperspektif gender dan inklusif,” ungkapnya.

Jurnalis Kendari Diberi Penguatan Perspektif Gedsi dalam Penulisan Berita
Foto bersama Jurnalis 15 media di Sultra bersama Redaktur Zonasultra.id, Jurnalis Independen dan anggota Rumpun Perempuan Sultra (RPS) usai pelaksanaan penguatan kapasitas forum media dan jurnalis hari pertama di salah satu hotel pada Rabu (25/10/2023).(Istimewa)

Sitti Zahara mengaku bahwa pada 2023 periode Januari hingga September, ada 15 kasus yang ditangani langsung oleh tenaga lapangan RPS terdiri dari 5 kasus anak dan 10 kasus perempuan.

Khusus untuk penanganan masalah disabilitas di Sultra, RPS bersama organisasi disabilitas sedang mendorong peraturan daerah (Perda) tentang penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak disabilitas.

Sementara itu, Jurnalis Independen Riza Salman mengatakan, isu Gedsi saat ini kerap termarginalkan, dan kelompok rentan yang sering mendapat perlakuan diskriminatif.

Kata Riza, hak-hak mereka sering diabaikan di ranah publik, sehingga penting bagi jurnalis untuk memberitakan hak asasi manusia (HAM) mereka dengan cara menyuarakan.

Menurutnya, apa yang dialami perempuan, anak, kaum disabilitas dan kelompok rentan, dan bagaimana mereka mendapat kepastian hukum atau keadilan, serta seperti apa negara menjamin HAM mereka pasca mereka mendapat perlindungan hukum sangat penting disuarakan.

Sehingga publik bisa memahami mereka untuk mewujudkan pemberdayaan yang setara antar sesama manusia. (B)

Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini