Benteng Tiworo dan Benteng Lasiapamu Direkomendasikan Jadi Cagar Budaya

Benteng Tiworo dan Benteng Lasiapamu Direkomendasikan Jadi Cagar Budaya
Sidang rekomendasi penetapan cagar budaya Kabupaten Muna Barat (Mubar).(Istimewa)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Dua benteng di Kabupaten Muna Barat (Mubar) yaitu Benteng Tiworo dan Benteng Lasiapamu telah direkomendasikan menjadi cagar budaya melalui sidang sidang rekomendasi penetapan yang dilakukan di aula Dikbud Mubar pada Senin (4/12/2023).

Sidang pemberian rekomendasi tersebut dipimpin oleh Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Mubar, Syahrun bersama tim TABC lainnya yaitu Hardin, Mursin, Ikbar, Riswan dan Arman yang dibuka oleh Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan Mubar, Ahmad Ramadhan.

Syahrun mengatakan bahwa penetapan cagar budaya merupakan amanah Undang-Undang (UU) Nomor 11 tahun 2010 bahwa setiap objek yang diduga cagar budaya perlu didaftarkan dan ditetapkan peringkatnya. Sidang tersebut juga digelar mengingat banyaknya objek cagar budaya di Mubar.

“Kami telah merekomendasikan untuk ditetapkan 2 objek cagar budaya kepada Bupati Mubar, yaitu Benteng Tiworo dan Benteng Lasiapamu,” ungkapnya via pesan Whatsapp pada Kamis (7/12/2023).

Akademisi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari itu membeberkan alasan penetapan benteng Tiworo karena berdasarkan catatan dokumen dan sumber asing bahwa benteng tersebut sejak tahun 1655 sudah ada dan menjadi incaran Belanda dan kerajaan lain.

Pasalnya, Tiworo saat itu terkenal dengan kekuatan kerajaan maritimnya di Sulawesi dan sebagai jalur rempah yang terkenal. Hal tersebut menjadi alasan Benteng Tiworo perlu ditetapkan menjadi cagar budaya.

Sementara itu, Kadis Dikbud Mubar Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa kegiatan penetapan cagar budaya sangat diapresiasi. Pasalnya, sejak mekar menjadi Kabupaten Muna Barat, sidang penetapan cagar budaya baru yang pertama dilakukan.

“Muna Barat sangat kaya tentang peninggalan obyek cagar budaya dan tradisi budaya seperti gambus, modero dan lain lain. Semua ini harus didaftarkan dan dikaji agar terdokumentasi di Dikbud Muna Barat,” ungkapnya.

Kata dia, budaya ini sangat unik jika semakin digali, akan semakin baik dan semakin kaya. Ia berkomitmen agar kedepannya terus diprogramkan untuk kegiatan lanjutan agar indikator kinerja kebudayaan bisa terukur dan tercapai.

Ahmad berharap ke depan Mubar memiliki database cagar budaya yang bisa teregistrasi dan ditetapkan statusnya. Ia juga harap hal tersebut adalah langkah awal dan ke depan agar terus didorong untuk ditetapkan. (B)

Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini