ZONASULTRA.ID, KENDARI- Dalam rangka mendukung peningkatan layanan kesehatan masyarakat di wilayah pesisir, tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi D-III Teknologi Elektro-Medis, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari, menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Puskesmas Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 25 Juni 2024.
Kegiatan ini berupa sosialisasi penggunaan alat timbangan bayi digital yang dilengkapi dengan pengukur panjang badan bayi untuk mempermudah pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu. Dihadiri oleh sebanyak 20 peserta, terdiri dari tenaga kesehatan puskesmas, kader posyandu, serta para ibu yang aktif mengikuti kegiatan posyandu di wilayah tersebut.
Sosialisasi ini memberikan penjelasan mendetail mengenai cara kerja dan manfaat alat timbangan bayi digital yang memanfaatkan teknologi sensor load cell dan ultrasonik. Alat ini dirancang agar tenaga kesehatan dan kader posyandu dapat melakukan pengukuran berat dan panjang bayi secara otomatis dan praktis dalam satu kali penggunaan, tanpa memerlukan alat terpisah.
Ketua tim PKM, Desak Ketut Sutiari, menjelaskan bahwa sosialisasi alat ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap layanan kesehatan masyarakat di wilayah pesisir, khususnya di Kabupaten Konawe yang memiliki banyak daerah pesisir dengan akses terbatas ke fasilitas kesehatan.
“Inovasi timbangan bayi digital ini memungkinkan pengukuran parameter kesehatan bayi secara lebih praktis dan akurat, sehingga tenaga kesehatan di posyandu dapat lebih mudah memantau tumbuh kembang bayi,” katanya melalui rilis pers, Selasa (5/11/1024)
Menurutnya, dengan alat ini, berat dan panjang bayi bisa diukur secara otomatis melalui sensor yang terintegrasi, sehingga hasilnya lebih cepat dan akurat. Teknologi load cell memungkinkan timbangan untuk mendeteksi berat bayi dengan sangat presisi, sementara sensor ultrasonik digunakan untuk mengukur panjang bayi.
“Ini membantu dalam pemantauan yang lebih efektif, terutama untuk mendeteksi tanda-tanda stunting pada bayi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan komunikasi awal antara tim pengabdian UMW dan pihak Puskesmas Lalonggasumeeto untuk menentukan jadwal yang bertepatan dengan kegiatan posyandu,” pungkasnya
Selaku dosen di Program Studi Teknologi Elektro-Medis UMW Kendari itu menyebutkan bahwa sosialisasi dilakukan melalui dua sesi utama yaitu pemaparan teori dan praktik langsung.
Untuk disesi pemaparan, peserta diperkenalkan pada teknologi dasar alat serta prinsip kerja sensor yang digunakan, seperti load cell untuk berat dan ultrasonik untuk panjang badan bayi. Sesi ini juga menekankan pentingnya pemantauan kesehatan bayi sejak dini agar orang tua dapat mendeteksi jika ada gangguan pertumbuhan pada anak mereka.
Selanjutnya, dalam sesi praktik langsung, para peserta diberi kesempatan untuk mencoba menggunakan alat timbangan bayi digital ini. Masyarakat diajarkan cara mengoperasikan alat serta memahami data yang dihasilkan dari pengukuran tersebut. Peserta, khususnya tenaga kesehatan dan kader posyandu, merasa sangat terbantu dengan keberadaan alat ini.
“Alat ini sangat praktis dan memudahkan kami dalam melakukan pengukuran di posyandu. Biasanya kami menggunakan alat manual dan harus mengukur berat dan panjang bayi secara terpisah,” bebernya
Disamping itu, kepala Puskesmas Lalonggasumeeto, Irwan, mengapresiasi program pengabdian dari UMW ini. Menurutnya, alat yang dikenalkan dapat menjadi referensi bagi puskesmas untuk meningkatkan kualitas layanan posyandu di wilayahnya.
“Ini adalah inovasi yang sangat bermanfaat, khususnya bagi kami yang berada jauh dari fasilitas kesehatan di pusat kota. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan, agar layanan kesehatan kami terus berkembang,” tuturnya.
Irwan mengukapkan bahwa kegiatan PKM ini tidak hanya berfokus pada sosialisasi alat, tetapi juga menghasilkan berbagai luaran yang bermanfaat. Selain itu, melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya teknologi dalam mendukung layanan kesehatan, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Posyandu Lalonggasumeeto mampu memberikan layanan yang lebih baik dan profesional, serta menjadi referensi bagi puskesmas lainnya di daerah Konawe dalam penggunaan teknologi sederhana namun efektif,” ujarnya.
Reporter: Sutarman