
ZONASULTRA.ID, KENDARI– Dosen Prodi D3 Teknologi Elektro Medis (TEM) Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari, Muhammad Sainal Abidin, menjadi salah satu tim pakar di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Kegiatan tersebut melalui Program Hilirisasi dengan skema Dorongan Teknologi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemediktisaintek). Hal ini, sebagai bagian dari upaya pemerintah mempercepat hilirisasi hasil penelitian agar dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dan industri dunia.
Beliau merupakan Ketua Program Studi Prodi D3 Teknologi Elektromedis UWM Kendari, yang bertugas menjadi penilai teknis Kaji Kelayakan Produk Inovasi “Oclime Box” di Universitas Padjadjaran.
Fungsi alat tersebut yaitu mampu melakukan pengukuran besaran fiis kondisi perairan laut, dan hal tersebut merupakan implementasi pada alat yang telah dibuat sebelumnya oleh tim penilai dan telah mendapatkan hak paten sederhana.
Dekan Fakultas Sains UWM Kendari, Titi Purnama, mengatakan banyak produk yang dihasilkan oleh Civitas Akademika Prodi D3 Elektromedis yang bermanfaat dan dapat diaplikasikan oleh masyarakat.
“Peran perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat semakin menuntut adanya sinergi antar institusi. Tantangan global dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks perlu diselesaikan bersama oleh beberapa perguruan tinggi agar lebih maksimal,” katanya melalui rilis pers, pada Senin (24/10/2025)
Ia menambahkan kolaborasi antar perguruan tinggi menjadi strategi utama dalam meningkatkan kapasitas inovasi dan menghasilkan produk yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Dimana, dalam hal teknis, tim melakukan penilaian terhadapat performa alat dan kesiapan alat untuk digunakan pada lingkungan yang sebenarnya. pada performa alat memberikan saran masukan terhadap komponen elektronika serta rangkaian yang digunakan.
“Misalnya pada penggunaan pengaturan alat yang masih menggunakan pemrograman secara langsung, sebaiknya dalam proses pengaturan alat menggunakan antar muka seperti tombol-tombol, sehingga pengguna dapat langsung melakukan pengaturan secara tanpa harus melakukan program ulang,” tambahnya.
Kontributor: Sutarman












