Ujian Sekolah Penentu Kelulusan, Ujian Nasional Hanya untuk Pemetaan

Unas yang selama ini menjadi penentu kelulusan sekaligus momok yang menakutkan bagi pelajar di Indonesia, berubah menjadi hanya alat pemetaan kualitas pendidikan sekaligus menjadi salah satu syarat m

Unas yang selama ini menjadi penentu kelulusan sekaligus momok yang menakutkan bagi pelajar di Indonesia, berubah menjadi hanya alat pemetaan kualitas pendidikan sekaligus menjadi salah satu syarat masuk ke perguruan tinggi maupun ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari Makmur mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan petunjuk resmi tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) dari kementerian pendidikan mengenai unas. Namun, ia tak menampik jika pemerintah memang berencana untuk menjadikan ujian sekolah sebagai penentu kelulusan siswa. Sedangkan unas berfungsi sebagai pemetaan mutu dan kualitas pembelajaran di tiap sekolah.
“Sampai sekarang kita belum ada petunjuk resmi dari pusat tentang pelaksanaan ujian. Berapa persentase ujian sekolah dan berapa persentase nilai rapor yang digunakan untuk menentukan kelulusan siswa. Tidak mungkin kita hanya mengandalkan ujian sekolah saja,” kata Makmur.
 
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 9 Kendari, Nengah Negara mengaku tidak terlalu gembira dengan kebijakan pemerintah ini. Menurut dia, ujian sekolah sebagai penentu kelulusan justru bisa menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebab siswa akan cenderung masa bodoh karena yang menentukan kelulusan adalah guru dan sekolah mereka sendiri. Meski begitu, dirinya mengaku siap melaksanakan apapun kebijakan pemerintah.
 
“Saat ini sementara kami masih berpedoman pada Permendikbud No 144 Tahun 2014 di mana persentase kelulusan siswa itu ditentukan oleh ujian nasional 50 persen dan ujian sekolah 50 persen. Saya pikir dengan porsi seimbang seperti ini sudah bagus. Artinya, ada yang mengontrol mutu pendidikan sehingga sekolah tidak terlalu bebas. Tapi kami sudah siap, hanya saja SOP resmi belum ada,” terang Nengah Negara di ruang kerjanya, Kamis (15/1/2015). (Jumriati)