Masih Digenangi Air, Proses Belajar Mengajar SDN 5 Andowia Lumpuh Total

Masih Digenangi Air, Proses Belajar Mengajar SDN 5 Andowia Lumpuh Total
SEKOLAH BANJIR - Proses belajar mengajar hari pertama di SDN 5 Andowia, kecamatan Andowia, kabupaten Konawe Utara (Konut) kini lumpuh total. Segala fasilitas ruangan rusak dan tak bisa digunakan oleh murid untuk melangsungkan proses belajar mengajar, Senin (18/7/2016). (Jefri/ZONASULTRA.COM)
Masih Digenangi Air, Proses Belajar Mengajar SDN 5 Andowia Lumpuh Total
SEKOLAH BANJIR – Proses belajar mengajar hari pertama di SDN 5 Andowia, kecamatan Andowia, kabupaten Konawe Utara (Konut) kini lumpuh total. Segala fasilitas ruangan rusak dan tak bisa digunakan oleh murid untuk melangsungkan proses belajar mengajar, Senin (18/7/2016). (Jefri/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Proses belajar mengajar hari pertama di SDN 5 Andowia, kecamatan Andowia, kabupaten Konawe Utara (Konut) kini lumpuh total. Segala fasilitas ruangan rusak dan tak bisa digunakan oleh murid untuk melangsungkan proses belajar mengajar.

Tak hanya itu, seluruh ruang kelas belajar (RKB) di sekolah tersebut masih digenagi air dan lumpur dengang ketinggian 10-20 centimeter. Sehingga murid dan guru di sekolah tersebut tak bisa memasuki ruanga kelas maupun kantor.

Mujiatin, kepala sekolah setempat saat dikonfirmasi langsung awak zonasultr.com Senin (18/7/2016) mengatakan, ia bersama guru dibantu beberpa murid berusaha menguras isi air dan lumpur yang masuk di dalam ruangan kelas dengan menggunakan alat seadanya, namun usah tersebut sia-sia dikarenakan air terus masuk dalam ruangan.

“Terpaksa kasian ini anak sekolah saya pulangkan dulu, bagaiman ini kita punya sekolah masih penuh lumpur, dan sebagian bangku dan meja rusak,” kata Mujiatin.

“Ini saja kita punya berkas anak-anak muri baru hancur semuanya karena terkena banjir kemarin dulu sampai hampir tenggelam ini sekolah, itumi rusak semua,” ujarnya.

(Artikel Terkait : Banjir, Fasilitas di SD 5 Andowia Rusak)

Olehnya itu, kata Munjiatin, anak murid baik siswa baru dan lama serta guru setempat tidak melangsungkan proses belajar mengajar di sekolah tersebut karena kondisi yangg tak mendukung.

Sementara itu, Maelana, salah seorang orang tua siswa yang hendak mengantar anaknya ke sekolah, terpkas harus pulang kembali dikarenakan kondisi sekolah yang masih berlumpur dan dipenuhi air.

“Yah mau diapa kasian, musibah ini kan tidak disengaja. Kita maklumi dengan kondisi ruang belajar kayak begituh, jelas murid juga walaupun dipaksakan harus belajar, tidak akan fokus mi,” ucap Maelana sambil membawa anaknya pulang kembali.

Pihak sekolah dan orang tua murid berharap kepada pemerintah agar bisa menangani persoalan banjir di sekolah tersebut, dikarenakan sekolah itu selalu menjadi langganan banjir, sekalipun hujan hanya sebentar air langsung naik menutupi halaman sekolah.

Sekolah tersebut sudah beberapakali mengajukan permohonan kepada pemerintah yang lama, namun tak pernah ada tindakan. Akibatnya sekolah tersebut selalu menjadi langganan banjir jika hujan turun, padahal sekolah itu berada di jalan poros menuju ibu kota Wanggudu. (B)

 

Repoter : Jefri Ibnu
Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini