ZONASULTRA.COM, ANDOOLO– Kepala Bagian (Kabag) Persandian Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra), M. Nawi geram dengan ulah pejabat lama persandian yang belum melakukan penyerahan alat-alat sandi. Akibatnya, jabatan yang baru dibawahinya itu hingga saat ini sama sekali belum melakukan kegiatan persandian.
Kepada Zonasultra.com, Jumat (15/5/2015) Nawi mengatakan, alat-alat sandi yang biasa digunakan di bagian persandian itu belum bisa dikelola oleh pihaknya. Bahkan wujud dari alat itupun belum pernah ia lihat.
“Ini ulah pejabat lama. Kita mau bekerja belum ada penyerahan barang. Bahkan saya sudah beberapa kali menyurat kepada bapak Abd. Hak selaku Kabag sandi lama tetapi tidak direspon dan dia katakan nanti,” kesalnya.
Tak hanya alat-alat sandi, lanjut Nawi, mobil dinas yang digunakannya pun terasa sulit untuk dipindahtangankan. Kondisi ini memaksanya untuk melapor langsung ke bagian aset daerah.
Terkait alat-alat sandi yang belum diserahkan, Nawi merasa khawatir jika dalam waktu dekat Persandian Pusat di Jakarta akan meminta kembali alat sandi tersebut karena tidak pernah dilaporkan penggunaannya ke mereka. Beberapa alat sandi selama masa jabatan Abd. Hak diketahui tidak pernah lagi dilaporkan ke pusat.
“Misalnya SSB yang terdiri dari 12 unit di beberapa kecamatan dan telpon persandian, kalau itu tidak difungsikan maka akan diambil kembali ke pusat sebab itu hanyalah pinjaman. Ini belum pernah dilaporkan hampir setahun,” katanya.
Jika alat-alat sandi tersebut masih terus dilaporkan penggunaannya, kata Nawi maka tidak akan ada penarikan kembali ke pusat. Untuk itu, pihaknya harus melakukan pendataan ulang terutama pada alat yang bernama krispon HP. Alat sandi yang masih berada di kantor persandian Konsel ini tersisa pengamanan signal, pengamanan bom dan fax telepon. (Efan)