Hadiri Halal Bihalal Masyarakat Sultra di TMII, Nur Alam Kembali Tegaskan Tolak Politik Dinasti

Hadiri Halal Bihalal Masyarakat Sultra di TMII, Nur Alam Kembali Tegaskan Tolak Politik Dinasti
HALAL BIHALAL - Gubernur Sultra Nur Alam saat memberikan sambutan dalam acara halal bihalal masyarakat Sultra se-Jabodetabek di TMMI, Sabtu (23/7/2016). Dalam kesempatan ini Nur Alam kembali menegaskan keinginannya untuk tidak menciptakan rezim dinasti politik di Sultra. (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)
Hadiri Halal Bihalal Masyarakat Sultra di TMII, Nur Alam Kembali Tegaskan Tolak Politik Dinasti
HALAL BIHALAL – Gubernur Sultra Nur Alam saat memberikan sambutan dalam acara halal bihalal masyarakat Sultra se-Jabodetabek di TMMI, Sabtu (23/7/2016). Dalam kesempatan ini Nur Alam kembali menegaskan keinginannya untuk tidak menciptakan rezim dinasti politik di Sultra. (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam kembali menegaskan keinginannya untuk tidak menciptakan rezim dinasti politik di Sultra. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri halal bihalal masyarakat Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) se-Jabodetabek di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (23/7/2016).

“Saya ingin menegaskan, saya tidak sedang mempersiapkan istri saya untuk menggantikan saya apalagi anak saya,” kata Nur Alam dalam sambutannya di Anjungan Sultra TMII, Sabtu (23/7/2016).

Nur Alam juga menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat Sultra yang berada di Jabodetabek. Nur Alam menilai biasanya masyarakat perantauan lebih objektif dalam mengelola isu, namun lebih sensitif dalam menerima isu.

“Ini merupakan momentum srategis untuk kita menghubungkan kekeluargaan dan silaturahmi untuk saling memaafkan,” ujar Nur Alam.

Menurut gubernur dua periode ini, paguyuban yang terbentuk dalam KKST sangat penting dalam melestarikan kultur daerah. “Semangat memelihara harkat dan martabat sebagai kelompok masyarakat yang mempunyai adat dan berbudaya,” tutur Nur Alam.

Dalam kesempatan ini, Nur Alam juga meminta maaf atas dinamika politik yang menjadikan hubungan renggang. Serta segala kekhilafan selama menjadi gubernur yang setahun lagi akan berakhir.

Ini bukan pertama kalinya Nur Alam mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap politik dinasti. Sebelumnya, hal serupa pernah diungkapkannya dihadapan bupati/walikota se-Sultra saat rapat kordinasi (rakor) dengan 16 pimpinan daerah (bupati/walikota) di Hotel Clarion Kendari, Senin (18/7/2016) lalu.

Saat menghadiri acara halal bihalal Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sultra, Nur Alam juga mengungkapkan keinginannya untuk tidak menciptakan rezim dinasti politik kepemimpinan pemerintah di Sultra. Kekuasaan yang hanya diturunkan untuk lingkaran keluarga merupakan praktik politik yang tak sesuai lagi di masa kini.

Acara halal bihalal ini diselenggarakan oleh Kantor Penghubung Pemda Sultra yang turut dihadiri oleh Ketua DPRD Sultra, anggota DPR RI asal Sultra, DPD perwakilan Sultra, serta bupati dan wakil bupati se-Sultra.

Selesai sambutan dilanjutkan dengan bersalam-salaman dan ramah tamah. Acara ini berlangsung meriah yang dilaksanakan di Anjungan Sultra berbalut dekorasi tenda berwarna hijau. (B)

 

Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini