Acara yang dipandu oleh Wakil Bupati Kolaka, Nurjayaddin itu dimulai sekitar pukul 16.00 wita dan dibuka dengan laporan komandan upacara, Bupati Muna LM. Baharuddin kepada pembina upacara. Kemudian d
Acara yang dipandu oleh Wakil Bupati Kolaka, Nurjayaddin itu dimulai sekitar pukul 16.00 wita dan dibuka dengan laporan komandan upacara, Bupati Muna LM. Baharuddin kepada pembina upacara. Kemudian dilanjutkan secara berturut-turut pembacaan teks pancasila oleh Bupati Bombana Tafdil, pembacaan Undang Undang Dasar 1945 oleh wakil Bupati Buton, La Bakri dan pembacaan Dasa Dharma Pramuka oleh Bupati Konawe, Kerry Konggoasa.
Awalnya upacara berlangsung hikmad, namun entah apa sebabnya, ketika Bupati Kerry membacakan Dasa Dharma Pramuka, sejumlah hadirin termasuk Nur Alam dan La Bakri yang berdiri disamping Ketua PAN Konawe itu, tampak tersenyum dan berusaha keras menahan tawa. Hingga akhirnya Kerry selesai melaksanakan tugasnya, keriuhan terjadi bahkan Sekretaris Provinsi Lukman Abunawas, tanpa sadar langsung bertepuk tangan.
Demikian pula yang terjadi saat prosesi penaikan bendera. Enam petugas pembawa bendara masing-masing, Pj. Bupati Buton Tengah Abdul Amila, Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud. Pj.Bupati Muna Barat, LM. Rajiun Tumada dan Sektetaris Kabupaten Muna, Nurdin Pamone mengundang tawa peserta upacara saat komandan petugas bendara, Pj. Bupati Buton Selatan, LM. Mustari, keliru memberi perintah kepada rekan-rekannya.
Mengomentari tingkah pola petugas upacaranya yang tidak sesuai protap, Nur Alam mengatakan, kekurangan dalam pelaksanaan upacara menjadi semangat tersendiri bagi jalannya Jambore eksekutif, karena para pelaksana adalah para eksekutor di pemerintahan.
“Dalam jambore ini, para eksekutor menurunkan statusnya jadi pelaksana upacara, sehingga kita bisa melihat begitu indahnya upacara esensi persaudaraan, kekompakan dan persatuan semuanya menjadi satu,” kata Nur Alam.
Menurut Gubernur, pelaksanaan jambore eksekutif di Muna menjadi jambore eksekutif paling besar yg pernah terjadi. Dia mengharapkan agar kegiatan ini bisa terdokumentasikan dengan baik dan selanjutnya, jadi contoh bagi jambore eksekutif ditingkat nasional.
Gubernur berharap agar para bupati dan walikota serta DPRD memberikan dukungan penuh tanpa terkecuali anggaran untuk keberlangsungan program kepramukaan dimasing-masing daerah.
“Besar harapan saya Jambore eksekutif ini bisa digelorakan dimasing-masing kabupaten/kota, dan kita menjadi pelopor Jambore eksekutif ditingkat nasional,” kata Nur Alam.
Upacara kemudian ditutup dengan pembacaan doa oleh Walikota Kendari Asrun. Dan dilanjutkan dengan sejumlah permainan yang telah disiapkan panitia jambore. (Arl)