ZONASULTRA.COM, KENDARI – Peredaran dan penggunaan narkoba di kalangan murid sekolah dasar di kota Kendari, saat ini sudah sangat memperihatinkan. Seperti yang terjadi di SDN 08 Kendari yang terletak di Kelurahan Kendari Caddi, Kecamatan Kendari.
Sekolah Dasar tersebut berada dalam kawasan militer atau sekitaran kompleks perumahan TNI Angkatan Laut, namun hal itu tidak menjadikan lingkungan sekitarnya terbebas dari peredaran narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Kendari, Murniati mengungkapkan meski berada di sekitar komplek militer bukanlah menjadi jaminan keamanan. Hasil pengamatan dan pemantauan pihak BNN Kendari, lingkungan militer dijadikan tameng oleh para pengedar narkoba karena mereka akan aman berada di tempat tersebut.
“Ya, kan mereka pikir di sini lingkungan militer, jadi orang pada umunya tidak mungkin di situ ada pengedar,” ungkap Murniati ditemui seusai launching kurikulum integritas, Selasa (16/8/2016).
Sementara, Kepala Sekolah SDN 08 Kendari, Bahrul mengaku kaget saat BNN kota Kendari berkunjung untuk pertama kali ke sekolah dengam maksud mengadakan sosialisasi dan testimoni bagi anak didiknya. Selama ini, dirinya yakin bahwa lingkup SDN 08 Kendari aman dari peredaran narkoba, tetapi keyakinan itu pun pupus ketika ditemukan salah satu muridnya yang saat ini telah lulus dijadikan kurir narkoba.
“Bukan hanya itu saya juga kaget ketika murid kami lebih tahu jenis-jenis narkoba daripada kami ini, dan terbongkar saat diadakan testimoni ditunjukkan bentuk dan gambar jenis narkoba dan sebagian besar murid kami tahu,” ungkap Bahrul.
Bahkan, hal yang lebih mencengangkan ketika muridnya mengungkapkan bahwa orangtuanya adalah peminum minuman keras dan konsumsi narkoba jenis pil.
Selain itu, yang menjadi salah satu faktor rawannya pengedaran narkoba di kalangan anak didiknya, lanjut Bahrul, akibat adanya 2 pengedar narkoba di lingkungan kecamatan Kendari yang saat ini telah ditangkap petugas dari Polda Sultra.
Sebelum ditangkap, 2 orang pengedar narkoba itu menyediakan tempat bermain playstation gratis bagi anak-anak sekolah dasar. Nah, dengan banyak anak-anak yang datang ke tempat tersebut, pelaku melakukan aksinya dengan menyuruh anak tersebut untuk mengantarkan narkoba kepada pelanggan dengan imbalan Rp 10 sampai Rp 50 ribu.
“Anak sekolah dasar diming-imingi uang sepuluh ribu siapa yang tidak mau,” terangnya.
Melihat fenomena tersebut , salah satu langkah yang dilakukan pihaknya adalah dengan mendukung penuh berlakunya kurikulum integritas yang digodok BNN kota Kendari dan Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) kota Kendari.
Namun, dia juga menyadari hal tersebut bukan satu-satunya cara untuk menghindari peredaran narkoba di kalangan murid sekolah dasar. Pasalnya, murid sekolah dasar pada umumnya berada di sekolah selama 7 hingga 8 jam dan selebihnya mereka berada di luar sekolah. Sehingga, peran kerjasama orang tua dan pihak sekolah sangat dibutuhkan agar menjaga pergaulan dan lingkungan bermain mereka.
Salah satu kerjasama yang telah dilakukannya pihaknya, tambah Bahrul, yaitu bersama orang tua murid di Kecamatan Kendari membatasi waktu bermain yaitu di atas pukul 18.00 Wita, seluruh orang tua harus mengamankan buah hatinya di dalam rumah.
“Kita awali dari langkah kecil, semoga kedepan anak-anak kami dapat terhindar dari barang haram tersebut,” terangya. (A)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki