ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), mengklarifikasi soal dua jamaah haji asal Sultra yang dinyatakan hilang di Mekkah.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Kanwil Kemenag Sultra Mohamad Ali Irfan mengakui, jika dua jamaah haji yakni Wijayanto Kromosumito bin Kromisumito (55) regu 16 rombongan 4 dan Suryadi Muhammad Jaffar (37) rombongan 8 regu 30, bukanya hilang namun memilih memisahkan diri dari rombongan kloter.
“Yang jelas jamaah haji ini, mereka memisahkan diri ini sejak dari awal, waktu pembinaan kloter dan pendampingnya.
Dari seluruh kloter kemarin sepakat untuk melarang jamaah haji untuk ikut tarwiyah, takut kalau nanti terjadi sesuatu di tengah jalan,” tuturnya, Rabu (14/9/2016).
Hal itu, lanjutnya, kondisi cuaca di Arab Saudi yang sangat ekstrem, sehingga membuat kekhawatiran terhadap kondisi tubuh jamaah haji. Namun kedua jamaah haji itu, tetap memaksakan kehendak untuk melakukan masiyan atau tarwiah menuju arafah, secara diam-diam dengan meninggalkan surat pernyataan di kamarnya, pada Jumat (9/9/2006) sekitar pukul 09.00 waktu Arab Saudi.
“Pada dasarnya ketua kloterenya sudah melaporkan kepada pimpinan sektor disana, tapi Insya Allah dari pihak sektor sudah menurunkan timnya untuk mendeteksi jamaah yang tariwiyah,” ujarya.
Kini kedua jamaah haji itu, telah berkumpul kembali bersama rombongan jamaah haji asal Sutlra lainnya di tenda puncak arafah. Kondisi terakhir keduanya dalam keadaan letih serta dehidrasi, namun keduanya sudah mendapat perawatan tim medis.
(Baca Juga : Dua Jamaah Haji Sultra Yang Dinyatakan Hilang Ternyata Tidak Benar)
“Memang tarwiyah ini dilema antara di larang dengan keyakinan, karena jamaah haji memiliki keyakinan kalau tidak tarawiyah tidak afdol. Dalam surat pernyataan ini, mereka menuliskan bahwa bertanggung jawab atas keputusan untuk berpisah dari rombongan dan kalau terjadi apa-apa di perjalanan saat melakuakn masiyan, mereka siap menanggung akibatnya,” tutupnya.
Sedianya, Kamis (15/9/2016), rombongan akan ke Maktab, Jarwal bersama rombongan jamaah haji asal Sultra setelah nafar awal selesai dan usai melempar 3 jumroh. Seperti diketahui, Suriadi dan Wijiyato tercatat sebagai jamaah haji asal kota Kendari yang berada dalam makhtab 31 bersama jamaah asal kabupaten Konawe Utara (Konut).
Suriadi Bin Muhammad Djafar (37) kepada awak zonasultra.id mengungkapkan, dirinya bersama kawanya Wijayanto (54) memang memilih berpisah dari rombogan demi melaksanakan masiyan selama 5 hari . Hal itu mereka lakukan semata demi mancari kebaikan dan pahala berlipat dalam ibadah haji.
“Kami tidak hilang. Kami hanya memutuskan untuk memisahkan diri dari rombongan dan memilih inisiatif lain untuk menjalankan ibadah haji, dengan harapan mendapatkan kelipatan pahala,” kata Suriadi saat dikonfirmasi melalui messenger facebook, Selasa (13/9/2016) malam. (A)
Reporter: Randi Ardiansyah
Editor : Tahir Ose