Anoa 737 Gagal Mendarat, 80 Orang Penumpang Alami Luka Serius

Anoa 737 Gagal Mendarat, 80 Orang Penumpang Alami Luka Serius
PENDARATAN DARURAT - Pesawat Anoa boeing 737 seri 300 terpaksa harus melakukan pendaratan darurat di sebuah hutan yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra). Pesawat yang membawa 80 orang penumpang tujuan Kendari itu, mengalami gangguan hidrolik atau kesalahan pendaratan setelah bertolak dari Surabaya, Senin (26/9/2016). Randi Ardiansyah/ ZONASULTRA.COM
 Anoa 737 Gagal Mendarat, 80 Orang Penumpang Alami Luka Serius
PENDARATAN DARURAT – Pesawat Anoa boeing 737 seri 300 terpaksa harus melakukan pendaratan darurat di sebuah hutan yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra). Pesawat yang membawa 80 orang penumpang tujuan Kendari itu, mengalami gangguan hidrolik atau kesalahan pendaratan setelah bertolak dari Surabaya, Senin (26/9/2016). Randi Ardiansyah/ ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pesawat Anoa boeing 737 seri 300 terpaksa harus melakukan pendaratan darurat di sebuah hutan yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra). Pesawat yang membawa 80 orang penumpang tujuan Kendari itu, mengalami gangguan hidrolik atau kesalahan pendaratan setelah bertolak dari Surabaya.

Meski tak ada korban jiwa, namun puluhan penumpang mengalami luka berat akibat percikan api dari lambung pesawat yang mngelamai kebakaran. Tim SAR gabungan yang terdiri dari tim resque Bandara Halu Oleo, SAR Kendari, LANUD Haluoleo, tim medis Rumah Sakit Bahteramas, Pemadam Kebakaran serta Polsek Ranoometo, dan Koramil Ranomeeto, langsung di terjunkan guna evakuasi terhadap seluruh penumpang pesawat.

Namun kejadian yang berlangsung secara dramatis tersebut, rupanya hanya  dari silumasi atau Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) di Bandara Halu Oleo Kendari.

Kepala Bandara Halu Oleo Kendari, Kolonel Pnb Sarmanto, mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kemampun para personil dalam menghadapi penanggulangan keadaan darurat.

“Jadi ini hanya uji coba sekaligus evaluasi fungsi koordinasi, komunikasi dan komando antar unit dan instansi sesuai dengan program keamanan bandar udara. Karena selama ini kan kita tidak pernah melakukan ini, alhamdulillah kemarin pihak Kementerian Perhubungan memberikan kita kepercayaan untuk melaksanakan ini,” tuturnya, Senin (26/9/2016).

Lanjutnya, pihaknya akan mengupayakan terlaksananya kegiatan penanggulangan keadaan darurat untuk dua tahun sekali. Hal itu demi menjamin kesiapan para personil dalam menanggapi keadaan darurat sesungguhnya.

“Yah menurut saya latihan ini berjalan lancar, nanti kita akan evaluasi apa yang harus kita benahi. Dalam penerbangan ini merupakan bagian penting dari keseluruhan pelayanan yang diberikan terhadap para penumpang,” tutupnya. B

 

Reporter: Randi Ardiansyah
Editor :Tahir Ose