Sudah Tiga Periode, Nur Alam Belum Tentu Kembali Pimpin PAN Sultra

Meski secara politik tak ada larangan bagi Nur Alam untuk kembali menakhodai partai pemenang pemilu 2014 di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang keem

Meski secara politik tak ada larangan bagi Nur Alam untuk kembali menakhodai partai pemenang pemilu 2014 di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang keempat kalinya, namun masa kepemimpinan selama tiga periode dianggap sudah cukup dan dipandang perlu ada regenerasi kepemimpinan. Karena itu tak ada jaminan gubernur dua periode ini memimpin kembali PAN Sultra.  
Hal itu dilontarkan kader PAN yang juga anggota DPRD Sultra Tahrir Tasruddin. Dikatakan Tahrir, pelaksanaan Muswil akan ditentukan pada kongres di Bali yang rencanya digelar 28 Januaria hingga 2 Februari 2015. 
“Jadi saat ini pelaksanaan muswil PAN Sultra belum dapat dipastikan, nanti setelah kongres Bali baru dapat diketahui termasuk  posisi Nur Alam, apakah masih diberi kesempatan pimpin PAN atau diberikan pada kader lain,” kata Tahrir, Selasa (20/1/2015) di gedung DPRD Sultra.
Berdasarkan ketentuan anggaran dasar, setiap ketua DPW PAN hanya diperbolehkan dua periode memimpin partai, kalau  lebih dari dua kali, itu karena pertimbangan lain dan diterima DPD.
“Pertimbangannya jika berhasil pimpin partai, tapi kalau sudah tiga kali masa mau keempat kali, sehingga posisi  Nur Alam  sebagai ketua DPW belum dipastikan kembali memimpin karena sudah tiga periode,” terang Tahrir.
Menurut Tahrir, PAN merupakan partai terbuka bagi seluruh masyarakat, sehingga  semua pihak memiliki kesempatan, namun demikian tentu kader yang diutamakan.
Tahrir menyebutkan sejumlah kader dan birokrasi yang memiliki semangat untuk membesarkan partai yang bisa mengantikan posisi Nur Alam. Di kalangan internal partai, ada Syamsul Umar Abdul  Samiun (Bupati Buton) dan Asrun (walikota Kendari). Sedangkan diluar kader partai antaranya, Lukman Abunawas (Sekda Provinsi), Zainal Abidin (mantan sekda Provinsi) dan Tony Herbiansyah (Pj. Bupati Koltim). 
Terkait siapa calon ketua DPW PAN periode 2015-2020, kata Tahrir, itu ditentukan siapa yang memiliki energi yang turun menemui kader hingga tingkat bawah, memiliki visi-misi dan semangat membesarkan dan membawah partai makin sukses.
“Sekarang belum ada calon DPW yang turun keakar rumput, padahal saya pribadi membutuhkan ada yang melakukan itu, seandainya saya diberi kesempatan saya akan temui seluruh kader yang ada di Sultra,” pintah Tahrir.
Namun demikian, kepastian pelaksanaan muswil masih menunggu hasil kongres Bali, jika Nur Alam diberi kesempatan kembali pimpin PAN Sultra, seluruh tentu mendukung.
Sebelumnya, kader PAN lainnya Muntanafas menyebutkan sejumlah nama disebut-sebut layak mencalonkan diri dan dipilih oleh pemilik suara, diantaranya Syamsul Umar Samiun, Asrun, Tafdil (Bupati Bombana), Ridwan Zakariah (Bupati Butur) dan Kerry Konggoasa (Bupati Konawe). (Mas)