ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah kepala daerah dan ketua DPRD di Sulawesi Tenggara (Sultra), masuk dalam tim kampanye Adriatma Dwi Putra – Sulkarnain atau ADP-Sul. Nama-nama tim kampanye dalam perbaikan dokumen syarat pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Kendari 2017 diumumkan KPU Kendari melalui situs resmi KPU Kendari (http://www.kpu.kendarikota. go.id/).
Nama kepala daerah yang menjadi tim ADP-Sul adalah Walikota Kendari Asrun yang juga Ketua PAN Kendari, Bupati Buton Samsu umar Abdul Samiun, Ketua DPW PAN Sultra, Kery Saiful Konggoasa, dan Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin yang juga Ketua PBB Sultra). Selain itu, terdapat wakil bupati Konut Raup dan mantan Bupati Konawe Selatan Imran, Ketua Gerindra Sultra.
Sementara, Ketua DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN) juga masuk dalam tim kampanye yakni Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdurrahman Saleh, Ketua DPRD Konawe Gusli Topan Sabara (Ketua PAN Konawe), dan Ketua DPRD Konawe Kepulauan Musdar.
Dari tingkat nasional, terdapat Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN), Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPR RI Fadlizon, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan beberapa nama lainnya.
Tak hanya itu, tiga figur yang pernah mewacanakan diri untuk tampil dalam pemilihan walikota kendari 2017 juga masuk dalam tim kampanye ADP-Sul. Ketiganya adalah Ishak Ismail yang popular dengan tagline Anak Lorong, Musakir Mustafa, dan Yani Kasim Marewa.
Berita Terkait :
– Nur Alam Tak Masuk, Ali Mazi dan Ridwan Bae Jadi Tim Kampanye Rasak-Haris
– Dua Mantan Presiden dan Menko Polhukam, Perkuat Tim Kampanye Derik-Syahriah
Untuk diketahui, Kader PAN ADP dan kader PKS Sulkarnain menjadi pasangan pertama yang mendaftar di KPU pada 21 September 2016 lalu. Pasangan ini memperkenalkan akronim ADP-Sul dengan koalisi partai pendukung yang “gemuk” yakni PAN (6 kursi di DPRD kendari), Gerindra (5), PKS (4), PKB (1), dan PBB (1).
Meski terdaftar sebagai partai pengusung hanya PAN, PKS, dan PKB. Gerindra dan PKB berakhir sebagai penggembira akibat langkah politik kedua partai tersebut di akhir masa pendaftaran. PBB awalnya merekomendasikan Abdul Rasak. Gerindra merekomendasikan Ishak Ismail, tapi langkah Ishak terhenti karena tidak mendapatkan partai koalisi yang tak cukup. (A*)
Reporter : Muhammad Taslim Dalma
Editor : Kiki