ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikmudora), Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Surya Hutapea, memberikan peringatan kepada para kepala sekolah dan guru agar tidak melakukan pungutan liar (Pungli) dalam bentuk apapun juga.
“Saya tegaskan untuk para kepala sekolah, dan guru-guru, agar tidak melakukan yang namanya pungli. kalau itu sampai saya dengar maka siap-siap terima resikonya,” tegas Surya, Rabu (26/10/2016).
Ia melanjutkan bahwa tahun depan sudah tidak ada lagi pembayaran uang komite sekolah. Pemerintah Daerah (Pemda), melalui Diknas sudah menganggarkan dana sebesar. Rp 2 miliyar lebih untuk mengantikan pembayaran uang komite tersebut.
“Tujuan pemerintah menghapus uang komite adalah untuk meringankan pembayaran orang tua murid, sehingga guru GTT tidak lagi digaji melalui uang komite tersebut, tetapi gajinya mereka sudah ditanggung oleh pemerintah daerah,” kata istri bupati itu di hadapan ratusan siswa dan orang tua murid.
Penghapusan iuran komite sekolah baru diterapkan di kabupaten Kolaka Timur. Menurunya, saat ini bupati Koltim sudah memikirkan jauh-jauh hari untuk tidak lagi menyusahkan orang tua murid.
Selain itu, ketua Pengerak PKK ini juga menegaskan, jangan ada lagi yang berani bermain-main dengan Dacil. Sebab, kalau ditemukan maka ia akan memberikan sanksi baik mereka yang memberi ataupun yang menerima.
“Awas memang, kalau itu terjadi, maka siap-siap yang memberi atau yang menerima dacil tersebut, siap terima konsekuensinya. Dan bisa jadi konsekuensinya itu saya akan ganti orangnya,” tegasnya lagi.
Lebih lanjut lagi Surya menegaskan, jangan pernah bermain-main dengan guru daerah terpencil (Dacil). Dacil tersebut diperuntukkan untuk daerah terpencil, yang memang jauh dari perkotaan. Olehnya itu, tahun ini pihaknya akan memverifikasi guru yang memang di tempatkan di daerah terpencil.
“Tidak usah mimpi guru-guru yang ada diperkotaan, tidak bakalan kalian terima tunjangan dacil. Dan tidak usah melobi sama bupati, nggak bakalan tembus, karena sekarang sudah ketat bos,” tutupnya. (B)
Reporter : Jaspin
Editor : Kiki