ZONASULTRA.COM,RUMBIA– Warga Kecamatan Kabaena Utara, Kabupaten Bombana, merasa diintimidasi oleh aparatur pemerintah setempat, sehingga mereka tidak hadir pada kampanye terbuka yang digelar oleh pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kasra Jaru Munara-Man Arfah, pada Senin (31/10/2016) lalu.
“Tim telah menargetkan sekitar 500-san simpatisan dan pendukung yang hadir, tetapi karena merasa diancam sehingga yang datang itu hanya puluhan saja,” ungkap Kasra kepada wartawan saat ditemui di Penginapan Dewi, Kelurahan Sikeli, Kecamatan Kabaena Barat, Rabu, (2/11/2017).
Menurut Kasra, selain simpatisan dan pendukung yang hadir sangat minim, tarian Lumense pun juga sudah tidak sempurna peragaannya sebab tidak menggunakan pisang.
“Para penari ini dibina oleh insan seni di Desa Tedubara, tetapi karena ada tekanan dari pemerintah, sehingga mereka tidak maksimal dalam memeragakan tariannya,” ujar calon nomor urut 1 ini.
Kasra yang memiliki akronim Berkah ini berharap agar aparatur pemerintah dapat mengamankan kebijakan pimpinan (Pj. Bupati Bombana, Hj. Sitti Saleha), terkait misi kesuksesan penyelenggaraan Pilkada serentak di daerah itu.
“Dalam berbagai kesempatan kan sudah beberapa kali ditegaskan, agar PNS tidak terlibat atau melibatkan diri dalam politik praktis,” ujar Kasra mengingatkan.
Akan tetapi, sambung Kasra, ada oknum Pemerintah Kecamatan Kabaena Utara, yang seolah mengabaikan himbauan Pj. bupati.
“Oleh karena itu, kejadian ini akan kami laporkan ke Panwas, tentu disertai dengan bukti-bukti yang ada,” imbuhnya.
Target 70 Persen
Kendati kampanye terbuka dihadiri hanya puluhan orang saja, Kasra tetap menargetkan perolehan suara yang cukup tinggi yakni 70 persen.
“Hampir semua tokoh di pulau ini telah menyatakan komitmennya untuk bersama Berkah, karena itulah kami menargetkan suara 70 persen,” katanya.
Menurut dia, di 6 kecamatan kantong suara, hanya Kabaena Utara yang ia khawatirkan. Sebab nampak jelas ada penekanan aparatur pemerintah kepada masyarakatnya di wilayah itu. (B)
Reporter : Jumrad Raunde
Editor : Rustam