ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah merancang sebuah Peraturan Daerah (Perda) yang membolehkan para suami di Kabupaten Konawe untuk memiliki istri lebih dari satu atau yang lebih dikenal dengan istilah poligami. Hal ini disampaikan oleh Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Konawe, Abdul Ginal Sambari kepada sejumlah awak media.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengaku, meski masih berstatus wacana, dirinya akan berusaha untuk meloloskan gagasan tersebut agar bisa masuk dalam pembahasan bersama dengan puluhan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif dewan yang sementara di godok.
“Jika dilihat dari sudut pandang agama, poligami itu bukan hal yang haram. Di Konawe ini jumlah perempuannya lebih banyak. Sebagai contoh, data pemilih saat Pilkada, menunjukan kalau pemilih perempuan jauh lebih banyak dari pada laki-laki,” Kata Ginal, Rabu (2/11/2016)
Menurut dia, Raperda inisiatif tentang poligami tersebut sudah mendapatkan respon dari beberapa anggota DPRD lainnya, sehingga ia sangat yakin jika peraturan yang membolehkan para suami di Kabupaten Konawe bisa memiliki istri sampai tiga orang.
Dari pengamatannya, Selama ini banyak orang yang berpoligami secara sembunyi-
sembunyi.
Bahkan ada yang nikahnya sebatas nikah siri, dan lebih parahnya lagi kata dia, ada juga orang-orang yang tinggal serumah namun belum berstatus suami istri yang sah.
“Dari pada sembunyi-sembunyi dan bikin dosa, mendingan kita buatkan aturannya dan masalah ini tersolusikan dengan baik,” imbuhnya.
Terkait kapan penerapan aturan tersebut dilakukan dia mengaku secepatnya akan di bahas oleh komisi yang membidanginya, agar bisa di kaji agar tidak menabrak aturan lain, seperti larangan PNS beristri dua. (B)
Reporter : Restu Tebara
Editor : Tahir Ose
Sebenarnya siapa saja boleh poligami asalkan ada restu dari istri atau istri-istri sebelumnya dan siap menjalaninya dgn baik apapun alasannya dalam berpoligami maka dengan demikian sy rasa sihsah2 saja
Justru yg bahaya dan meresahkan itu adalah sex bebas dan prostitusi terselubung yg kian marak dan kasus hiv/aids pun meningkat gara2 prostitusi terselubung
Skrg coba tanya ke ibu2 atau ke wanita, resah ga melihat suaminya/pacarnya suka jajan di prostitusi terselubung?? Silahkan ditanyakan
Tapi tentunya kita tidak bisa menghilangkan prostitusi n perzinahan kan karena jika demikn prostiitusi n perzinahan justru makin membandel
Maka solusi bijak menurut pandangan sy adalah selama poligami dihujat n dipermaslahkan sedangkan zina n prostitusi tidak dipermasalahkan, maka poligami harus tetap ada dan bukan untuk menghilangkan prostitusi dan zina dan juga bukan untuk mempropaganda bahwa poligami lebih bagus daripada prostitusi n perzinahan, tapi hanya untuk menggenapi saja
Dan selama prostitusi n perzinahan ada, maka poligami pun harus tetap ada sbg variasi n menggenapinya
Masalah kemudian org berpoligami atau tidak semua kembali kepada pilihan masing2 karena poligami bukan keharusan, bukan kewajiban dan bukan disarankan tapi sbg pilihan bagi mereka yg sudah siap menjalaninya dgn mengikuti prosedurnya(restu dari istri/istri-istri sebelumnya, apapun latar belakang mereka
Demikian pandangan saya akan hal tsb
Terims