ZONASULTRA.COM, KENDARI – Lembaga pemantau pemilu Sulawesi Tenggara Demokrasi Monitoring (Sultra Demo) menilai kubu tiga pasangan calon (paslon) Walikota masih santun dan tidak memainkan isu-isu sensitif seperti Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) dalam melakukan gerakan politik.
Deputi Direktur Sultra Demo Kiesman mengatakan, isu SARA yang berhembus di Pilkada DKI Jakarta sangat mungkin akan mempengaruhi Pemilihan Walikota (Pilwali) Kendari 2017. Isu tersebut turut dimainkan oleh elit-elit politik di pusat dan jika sampai ke daerah, maka dipastikan Pilwali tidak akan berlangsung damai.
“Belum ada indikasi bahwa Pilwali akan diwarnai konflik karena isu SARA. Selain itu, dari latar belakang ketiga paslon ini juga tidak ada yang suka bikin ribut,” kata Kiesman di Kantor Sultra Demo, Perumahan Citraland Kendari, Jumat (18/11/2016).
Selain isu SARA, Pilwali Kendari juga menjadi rawan konflik karena tingginya daftar pemilih dan masalah-masalah lainnya. Namun demikian, Kiesman enggan membuka hasil pemantauan Sultra Demo yang sudah diserahkan ke KPU terkait dugaan pelanggaran dan temuan-temuan lainnya.
Rekomendasi atau hasil pantauan hanya bisa dipublikasi oleh KPU.. Sejauh ini, lanjut Kiesman, sudah ada dua rekomendasi yang diberikan Sultra Demo kepada KPU Kendari. Namun ia enggan menyebutkan rekomandasi itu.
Saat ini, Sultra Demo lagi fokus mendorong terciptanya Pemilu damai melalui diskusi publik. Salah satunya, pada akhir pekan ini (20/11/2016) Sultra Demo akan menggelar diskusi publik bertema Pilwali damai tanpa Konflik dengan ratusan peserta lintas elemen, menghadirkan Panwas dan KPU. (B)
Repoter : Muhammad Taslim Dalma
Editor : Kiki