ZONASULTRA.COM,KENDARI – Mantan Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Usman Rianse yang selama ini enggan berkomentar banyak terkait permasalahan pemilihan rektor (Pilrek) di kampus hijau itu, akhirnya angkat bicara.
Melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke redaksi Zonasultra.com, Kamis (24/11/2016), mantan rektor dua periode ini mengungkapkan bahwa proses pilrek UHO sudah dijalankan sesuai dengan mekanisme yang legal. Pertama, terkait jumlah anggota senat sebanyak 117 orang. Menurutnya, keanggotaan senat direkrut melalui tiga mekanisme, yaitu perwakilan jurusan yang kedudukannya berdasarkan pemilihan dosen jurusan, kemudian perwakilan guru besar menurut fakultas yang dipilih oleh anggota dewan guru besar setiap fakultas dan ex offisio yaitu semua dekan, direktur, ketua lembaga/satuan/badan, kepala UPT, wakil rektor dan rektor serta pimpinan organ UHO.
Usman menegaskan, keabsahan anggota senat tersebut ditetapkan melalui rapat senat serta sesuai dengan pengalaman sebelumnya yang sama sekali tidak ada persoalan. Jadi, menurutnya isu rektor yang merekayasa keanggotaan senat itu tak benar adanya.
Selain itu, pengisian posisi kenggotaan senat sudah dilakukan sejak 2013 lalu sampai 13 Juni 2016. “Tidak satupun keberatan mengenai keabsahan keanggotaan mereka. Nanti setelah terpilih 3 besar kemudian salah satu calon protes. Soal tuduhan dinasti justru itu adalah kebohongan karena justru yang saya lakukan adalah menghindari aspek ini melalui assesment oleh lembaga independen,” ungkap Usman.
Dikatakan, pada 31 Oktober lalu Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sudah merestui jadwal pilrek sebelum masa jabatan dirinya berakhir pada 23 November kemarin. Penyaringan ulang dilaksanakan pada 7 November dan pemilihan bersama menteri tanggal 14 November dan senat memutuskan akan melakukan sesuai jadwal.
(Baca Juga : Jabatan Usman Rianse Berakhir Hari Ini, Pengganti Rektor Masih Tunggu Keputusan Menteri)
Namun pada 3 November kembali dibatalkan karena satu atau dua anggota senat menyatakan keberatan dengan alasan jadwal terkesan terburu-buru dan akhirnya mereka mengajukan keberatan. Pilrek pun kembali ditunda sampai waktu yang tidak ditetapkan.
Kementerian juga sudah berulang kali melakukan verifikasi dan melakukan penjadwalan akan tetapi belum selesai kembali dibatalkan. Dirinya menilai, kementerian sangat berhati-hati menyikapi perseolan pilrek UHO untuk kepentingan UHO sendiri.
Kendati demikian, Usman mengungkapkan masalah saat ini adalah masih terlalu banyak yang merasa bisa, tetapi nyatanya hasilnya hanya sedikit orang bisa meyakinkan anggota senat tentang layak atau tidaknya menjadi rektor. Meskipun dinilai bisa, namun jika tidak dipilih haruslah diterima dengan lapang dada.
“Saya berharap kita semua berjuang untuk UHO yang lebih baik. Memang sulit memposisikan diri antara hubungan-hubungan pribadi dan hubungan-hubungan struktural. Pada saatnya akan ada rektor yang lebih baik dari saya dalam banyak hal,” tukasnya.
(Baca Juga : Izinkan Aku Memilih, Puisi Usman Rianse Untuk Pilrek UHO)
Usman mengakui dirinya telah menjankan tugas dengan sepenuh hati sesuai kemampuan yang ada pada dirinya, persoalan hasil kinerja siapapun dapat menilai hasilnya. ” Saya menginginkan UHO tetap dalam kondisi yang kondusif jauh dari fitnah dan saling menjelekkan satu sama lain. Sebab jika tidak begitu, pasti akan berdampak buruk bagi universitas yang telah memberikan kebaikan pada semua pihak baik langsung maupun tidak langsung,” tutupnya. (B)
Penulis: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati