ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 di 7 daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) hanya diikuti oleh 2 orang perwakilan perempuan dari 34 calon kepala daerah maupun wakil. Keduanya sama-sama tampil sebagai 02 yakni Suri Syahriah Mahmud di Kendari dan Wa Ode Hasniwati di Buton Selatan.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Dwi Setyaniwati mengapresiasi langkah-langkah politik seperti itu. Untuk bisa mencalonkan diri tidaklah mudah sebab dibutuhkan keberanian yang lebih dan kepercayaan dari masyarakat dan partai.
“Tantangannya kemudian adalah tidak hanya sebatas menampilkan perempuan sebagai pelengkap, tapi bagaimana melakukan proses upgrading (meningkatkan) sehingga keberadaan calon-calon kepala daerah perempuan itu mejadi sebuah daya angkat bagi kesejahtraan perempuan,” kata Dwi usai membuka Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub) KPPI Sultra di Hotel Plaza In Kendari, Minggu (27/11/2016).
Namun demikian, sejauh ini belum ada komunikasi yang dibangun KPPI dengan kedua calon dari perwakilan perempuan tersebut. Jika KPPI memberikan dukungan secara resmi maka harus ada kontrak politik bahwa bila terpilih bisa melakukan kebijakan-kebijakan yang pro perempuan, keluarga, dan anak.
Lanjut Dwi, jika hanya 2 yang tampil di Sultra dari 7 daerah Pilkada maka terhitung keterlibatan perempuan masih sangat sedikit di Sultra. Namun demikian hal itu harus dianggap sebagai tantangan dalam pergerakan perempuan di bidang politik.
Di tempat yang sama, Ketua KPPI Sultra yang baru terpilih Suleha A. Bahar mengatakan kedua calon tersebut harus dilihat terlebih dahulu apa yang menjadi programnya ke depan bagi perempuan. Sebab, jangan sampai tidak ada program untuk meningkatkan kesejahtraan perempuan yang dimasukan.
“Tapi pada dasarnya kita KPPI tetap mendorong langkah perempuan yang ingin eksis di dunia politik. Kalau ada programnya tentang perempuan tentu kita akan bantu sosialisasikan,” kata Suleha. (B)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati