ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemilih pemula atau pemilih muda di Kota Kendari kecenderungannya untuk terlibat dalam masalah perpolitikan masih sangat rendah. Generasi muda saat ini acuh tak acuh dengan pesta demokrasi mulai dari Pilcaleg, pilpres, dan Pilwali.
Pakar komunikasi politik, Najib Husen mengatakan, yang kerap terjadi adalah pemilih pemula dimobilisasi dan memberikan hak suara bukan pada pertimbangan figur calon walikota layak dipilih atau tidak. Pemilih muda kebanyakan memiliki hanya karena ikut-ikutan.
“Jadi memang wawasan politik pemuda kita sangat rendah sekali. Mereka tidak banyak mengetahui figure-figur yang tampil sehingga mereka lebih banyak memilih kucing dalam karung,” kata Najib usai menjadi pemateri dalam acara Generasi Muda Jangan Golput yang diselenggaran Yayasan Kreasi Insani Indonesia (Yakiin) di Kendari, Kamis (1/12/2016).
Indikasi kurangnya minat generasi muda terlihat dari minimnya partisipasi pemuda usia pelajar dalam diskusi tentang politik. Misalnya dalam diskusi “Generasi Muda Jangan Golput” yang digelar Yakiin hari ini, partisipasi pemuda masih kurang.
Atau misalnya saat sosialisasi yang diadakan oleh KPU di sekolah-sekolah, apakah mereka memang serius mengkuti sosialisasi. Olehnya Untuk mengantisipasinya yakni kerja KPU harus lebih maksimal lagi, seperti metode sosialisasi yang perlu diperbaiki.
Padahal yang diharapkan adalah pemuda mampu melihat posisinya yang sangat strategis, bukan hanya sekedar memberikan hak suara pada hari pemilihan. Lanjut Najib, yang perlu dibangun oleh pemuda di Kendari adalah diskusi-diskusi kecil dari pemuda untuk membedah visi-misi para calon Wali Kota. (B)
Penulis :Muhamad Taslim Dalma
Editor : Kiki