ZONASULTRA.COM, KENDARI – Misteri pelaku yang diduga telah menghabisi nyawa Ferawati (19) mulai menemui titik terang. Saat ini tim Buser Kepolisian Resor (Polres) Kendari telah berhasil membekuk Sulfian di salah satu rumah keluarganya di Provinsi Gorontalo.
Kasubbid Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara Kompol Mauluddin yang ikut langsung dalam penyergapan ini mengatakan Sul berhasil dibekuk pada pukul 13.00 Wita. Pelaku dibekuk di Pelabuhan Leato Gorontalo yang terletak di muara Sungai Bone, Kelurahan Leato Utara, Kota Gorontalo.
“Kita sudah amankan tersangka, perkiraan besok baru sampai Kendari,” kata Mauluddin melalui telepon selulernya, Jumat (9/12/2016).
“Keluarga yang ditempati tinggal tidak tahu kalau Sul ini ada masalah di Kendari,” tambah Mauluddin.
Saat dimintai keterangan terkait motif Sulfian hingga tega membunuh Fera, Mauludiin menjelaskan bahwa Sul mengaku sedang dibawah pengaruh minuman keras.
(Berita Terkait : Remaja Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Pinggir Sungai Lampareng)
“Ia terangsang saat melihat Fera keluar dari kamar mandi menggunakan handuk,” terang Mauluddin.
Pada awalnya Sulfian mengaku minum ballo (miras tradisional) jam 09.00 pagi saat bersama Sarpin. Mereka berdua sedang mengerjakan renovasi rumah di Jalan Mekar, Kelurahan Kadia. Sekitar pukul 14.00 Wita siang, Sulfian mengajak Fera untuk jalan-jalan ke rumah Sarpin, namun karena ada sesuatu hal dan urusan mendesak, Sarpin meninggalkan mereka berdua di rumahnya tersebut karena dirinya harus segera bergegas ke Morosi, Kabupaten Konawe.
“Pas jam 3 sorenya, karena terangsang melihat korban yang hanya pakai handuk, pelaku memaksa korban untuk berhubungan intim dan berniat memperkosa korban. Korban sempat melakukan perlawanan dengan menggigit tangan pelaku,” terang Kompol Mauluddin.
Akhirnya, Sulfian pun melayangkan pukulan di wajah Fera dan mencekiknya. Setelah korban tidak berdaya, ia pun melancarkan aksinya dengan menyetubuhi korban. Tidak hanya itu, sembari menunggu gelap, Sulfian memasukkan tubuh Fera ke dalam drum penampung air dan sekitar pukul 19.00 Wita malam, ia menggendong sendiri tubuh Fera kemudian membuangnya ke semak-semak ditepi sungai.
(Berita Terkait : Terungkap Ferawati Alami Kekerasan Seksual dan Fisik Sebelum Tewas)
Seperti diketahui sebelumnya, pada Senin (5/12/2016), Ferawati warga Desa Tokai, Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur ditemukan sudah tak bernyawa di pinggir Kali Lampareng, Kecamatan Rahandouna oleh Pungalu warga Rohondouna yang bekerja sebagai petani.
Ferawati diketahui sudah dua pekan berada di Kendari. Rencananya kedatangan remaja berkulit putih itu ke ibu kota ini untuk bekerja membantu keluarganya sebagai karyawan foto copy di seputaran Kampus Universitas Haluoleo (UHO). (B)
Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati