Tagih Janji Gubernur Untuk Perbaiki Jalan, Ratusan Warga Konawe Berdemo

Tagih Janji Gubernur Untuk Perbaiki Jalan, Ratusan Warga Konawe Berdemo
DEMO - Ratusan warga yang berasal dari Kabupaten Konawe melakukan demonstrasi di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (21/12/2016). Massa menuntut perbaikan jalan provinsi poros Unaaha - Latoma. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)
demo-depan-gubernur
DEMO – Ratusan warga yang berasal dari Kabupaten Konawe melakukan demonstrasi di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (21/12/2016). Massa menuntut perbaikan jalan provinsi poros Unaaha – Latoma. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Rantusan warga yang berasal dari Kecamatan Lasidoa, Banangguni dan Abuki, Kabupaten Konawe, melakukan demonstrasi di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (21/12/2016). Massa menuntut perbaikan jalan provinsi poros Unaaha – Latoma.

Koordinator aksi Harwan dalam orasinya mengatakan, jalan poros Unaaha – Latoma sudah sangat memprihatinkan. Dimana jalan yang menghubungkan Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) ini rusak parah dan sudah bertahun-tahun tidak pernah ada perhatian dari pemerintah provinsi (Pemprov).

“Kami datang disini menagih janji dari Gubernur Sultra Nur Alam, yang katanya akan memperbaiki jalan disana. Sebab jalan yang panjangnya kurang lebih 40 km ini sudah tidak bisa lagi dilewati oleh kendaraan roda empat. Selain itu sudah banyak kecelakaan yang dialami oleh masyarakat akibat melewati jalan tersebut,” kata Harwan.

Hal yang sama dikatakan oleh orator yang lain, Dwi Septiawan. Dalam oratornya ia mengatakan, pemprov seakan tidak peduli dengan jalan poros Unaaha – Latoma. Sebab jalan tersebut sudah puluhan tahun kondisinya rusak parah, sehingga membuat perekonomian masyarakat disana terganggu.

“Yang perlu kita ketahui Kabupaten Konawe adalah penghasil padi terbesar di Sultra. Namun kalau akses jalan disana rusak dan tak kunjung diperbaiki, maka akan menghambat perekonomian masyarakat, sebab bagaimana caranya masyarakat mendistribusikan hasil panen di kota jika jalanan rusak parah,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Dwi, Gubernur Sultra seakan menganaktirikan Kabupaten Konawe. Ini terbukti dengan tidak ada perbaikan jalan provinsi poros Unaaha – Latoma. Padahal Nur Alam selalu mengumbar janji untuk memperbaiki infrastruktur jalan tersebut, tapi kenyataannya sampai masa jabatannya berakhir, janji itu hanya menjadi mimpi untuk masyarakat Konawe.

Aksi yang dilakukan oleh masyarakat Konawe ini nyaris ricuh dengan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Sebab ada seorang anggota Satpol PP yang mengatakan bahwa perbaikan jalan tersebut adalah tanggungjawab dari Bupati Konawe.

Mendengar pernyataan Satpol PP tersebut, ratusan masyarakat ini langsung mendobrak palang pintu Kantor Gubernur Sultra, sehingga terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dan Satpol PP.

“Jangan kalian bawa-bawa nama pak Kery Saiful Konggoasa disini. Itu jalan bukan tanggungjawab Bupati Konawe, sebab jalan tersebut adalah jalan provinsi, dan itu tugas dari provinsi yang memperbaikinya. Kalau lorong-lorong yang ada di Konawe sumuanya sudah diaspal, kurang apalagi pak Kery untuk masyarakat Konawe,” kata salah satu warga.

Beruntung aksi tersebut tidak sampai berunjung ricuh, sebab pihak kepolisian langsung turun tangan untuk mengamankan aksi tersebut, dengan menenangkan massa aksi dan Satpol PP.

Setelah berorasi kurang lebih dua jam, perwakilan dari masyarakat Konawe diperbolehkan untuk menemui gubernur.

Gubernur Sultra Nur Alam yang menemui perwakilan dari masyarakat Konawe mengatakan, jalan provinsi poros Unaaha – Latoma akan segera diperbaiki pada tahun 2017 ini, dan anggaran untuk perbaikan jalan tersebut sudah ada.

“Anggaran untuk perbaikan jalan tersebut sudah dibahas di APBD 2017. Tinggal kita kerjakan saja. Insya Allah tahun 2017 jalan tersebut sudah selesai pekerjaannya. Sebab jalan tersebut merupakan infrastruktur yang sangat vital bagi perekonomian masyarakat. Saya berjanji itu sebelum masa jabatan saya jalan tersebut harus selesai,” kata gubernur dua periode ini.

Usai mendengar penjelasan gubernur, ratusan masyarakat Konawe akhirnya membubarkan diri dan meninggalkan kantor gubernur, dengan dikawal oleh aparat kepolisian. (B)

 

Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini