Mobil Damkar Bombana Sudah Tidak Layak Pakai, Hanya 1 Pula

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Mobil pemadam kebakaran (Damkar) di Badan Lingkungan Hidup Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (BLH-KPP) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang hanya satu unit sudah tidak layak pakai. Hal ini menyebabkan penaganan peristiwa kebakaran di daerah itu menjadi tidak efektif.

Mobil Damkar ini seusia  dengan berdirinya Bombana yakni sejak 2003 silam. Itupun masih merupakan aset yang diserahkan dari Pemerintah Kabupaten Buton yang dulunya sebagai induk Kabupaten Bombana.

Salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menamakan diri  Jaringan Advokasi Kebijakan Publik (jarAKK) Bombana, Muhammad Anis, mengatakan dengan kondisinya yang sudah tidak layak, mestinya mobil damkar tersebut diganti atau ditambah menjadi 3 unit agar dapat melayani dengan maksimal.

“Mobil tersebut (damkar) sebenarnya sudah tidak layak pakai jadi semestinya diganti atau ditambah lagi barang dua unit dengan kapasitas lebih besar,” ujar Anis, Jumat (11/9/2015).

Tenaga damkar juga harus mendapatkan pelatihan yang memadai dan memakai seragam pengaman yang memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

” Mereka harus memakai seragam  untuk menjamin keselamatan mereka dalam memadamkan api yang tengah bergolak. Jangan sampai memunculkan masalah baru ketika melakukan aktifitas pemadaman justru mereka yang celaka,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun awak Zonasultra.com, selama tahun 2015 sudah ada empat peristiwa kebakaran di Bombana namun mobil damkar tidak bisa memadamkan secara maksimal. Akibatnya tidak satupun bangunan yang  terselamatkan dari amukan sijago merah.

Secara terpisah, Kepala Badan BLH- KPP Bombana Sitti Sapiah saat dikonfirmasi menjelaskan jika pihaknya telah mengusulkan pengadaan mobil damkar sebanyak dua unit. Rencananya 2016 mendatang mobil damkar tersebut baru akan ditambah.

“Kami sudah bermohon untuk pengadaan mobil damkar sebanyak dua unit dan akan direalisasikan ditahun 2016 sehingga nantinya aktifitas pemadaman bisa maksimal,” ujar Sapiah.

Selain pengusulan pengadaan mobil damkar tersebut lanjut Sapiah, pihaknya juga meminta bantuan penampungan air yang lebih besar dengan pengadaan poskonya.

” Untuk sementara poskonya sudah ada di gedung serbaguna karena letaknya dekat dengan jantung kota sehingga dapat cepat dan tanggap jika ada bencana kebakaran,” pungkasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini