ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Jadwal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun ini dipercepat.
Wakil Rektor II Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka Syahrir Sahaka melalui Kasubag Kerjasama dan Humas USN Kolaka Takwa Rachman saat mengikuti Focus Grup Discussion (FGD) yang membahas Kebijakan dan Sosialisasi serta Promosi SNMPTN-SBMPTN 2017 di Century Park Hotel Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2017) kemarin.
Takwa Rachman dalam siaran persnya mengatakan, hasil FGD itu menyimpulkan bahwa percepatan jadwal seleksi itu ditegaskan langsung oleh Ketua Panitia Pusat SNMPTN-SBMPTN 2017, Prof. Dr. Ravik Karsidi saat peluncuran SNMPTN-SBMPTN hari itu. Dengan demikian, maka secara resmi proses seleksi mahasiswa sudah berlangsung.
“Pada tahun 2017 ini, sedikit lebih awal atau dimajukan dari tahun sebelumnya. Kepada para Wakil Rektor (Warek) atau Pembantu Rektor I yang membidangi akademik serta para Humas menjadi tumpuan dalam menyebarluaskan informasi ini ke masyarakat”, ujar Takwa, mengutip pernyataan Ravik Karsidi di Jakarta, Sabtu (14/1/2016)
Berdasarkan riset dan pemetaan yang dilakukan oleh Kemenristekdikti, saat ini ada sekitar 15.000 SMA di seluruh Indonesia yang sudah siap menyelenggarakan ujian nasional berbasis online. Sehingga proses dan selenggara SNMPTN-SBMPTN tersebut, juga telah terjadwal dan disepakati bahwa untuk SNMPTN pengisian Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) mulai 14 Januari hingga 10 Februari 2017.
Kemudian proses verifikasi PDSS 15 Januari hingga 12 Februari lalu jadwal pendaftaran SNMPTN mulai 21 Februari hingga 6 Maret, proses seleksi 26 Maret-25 April, dan pengumuman kelulusan 26 April 2017. Sedangkan jadwal pendaftaran SBMPTN 2017 dimulai 11 April-15 Mei, ujian tertulis 15 Mei, ujian keterampilan 17-18 Mei, dan pengumuman kelulusan tanggal 13 Juni 2017.
“Untuk kuota atau daya tampung SNMPTN-SBMPTN tahun ini ditetapkan melalui Permenristekdikti No.126/2016 yang bisa diakses, dimana strukturnya ada perubahan. Bahwa untuk SNMPTN minimum 30 persen, SBMPTN minimum 30 persen, dan seleksi Mandiri maksimal 30 persen dan maksimum 10 persen, kemana sisanya ya kemungkinan yang tidak lulus. Perlu diingat bahwa memutuskan kuota harus sesuai dengan permennya atau legal standing-nya jelas”, ujar Takwa.
Ia juga menguraikan proses perubahan seleksi SNMPTN itu, dari sisi persyaratan atau kualitas akreditasi sekolah yang mana sekolah akreditasi A 50 persen, akreditasi B 30 persen, akreditasi C 10 persen dan belum terakreditasi 5 persen. Khusus yang seleksi jalur Mandiri bahwa pesertanya juga peserta dari SNMPTN yang ada, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk masuk jalur mandiri.
“Hasil FGD itu juga memutuskan bahwa seleksi jalur mandiri tidak boleh lebih dari satu kali. Artinya, tidak ada lagi jalur mandiri satu atau dua. Demikian pula dengan penjadwalan jalur mandiri yang terlalu dekat, sehingga menimbulkan kesanan pada perguruan tinggi swasta (PTS) soal proporsi penerimaan mahasiswa baru. Selain itu, mitra bank kita juga bertambah satu lagi, yakni Bank Tabungan Negara (BTN), selain BNI dan Bank Mandiri. Sedangkan fasilitas jaringan akan didukung oleh PT Telkom,” kata Takwa. (A)
Reporter : Abdul Saban
Editor : Jumriati