ZONASULTRA.COM, KOLAKA – PT. Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggagas program inkubator usaha sagu secara terpadu di desa Pelambua, Kecamatan Poma7, Kabupaten Kolaka.
Pls. VP HC and CSR Antam UBPN Sultra, Aji Priyo mengatakan, program ini merupakan program CSR Antam untuk menginisiasi dan memberdayakan potensi ekonomi yang ada di Ring 1, wilayah operasi Antam, yakni di Kecamatan Pomalaa.
Menurutnya, program ini merupakan wujud komitmen PT Antam Tbk dalam membangun daerah diberbagai sektor, salah satu bentuknya adalah kepedulian terhadap sektor pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Program yang dilakukan bersama Kelompok Usaha Bersama Mekongga Mandiri ini berlangsung selama lima bulan. Dan tahap awal dilaksanakan kegiatan pelatihan manajemen dan operasional Usaha Sagu Terpadu.
“Ini sudah melalui diskusi dan masukan tokoh pemuda karang taruna di Pomalaa, sehingga diinisasi inkubator usaha berupa UKM Sagu Terpadu,” katanya Aji Priyo dalam sambutannya di acara pelatihan manajemen dan operasional usaha sagu di Pondok Huko-Huko, komplek Antam Pomalaa, Kabupaten Kolaka (18/1/2017).
Di tempat yang sama, Pls. External Relation, Muhammad Rusdan, mengatakan, program ini dimaksudkan untuk mengangkat potensi sumber daya lokal terutama sumber daya manusia penduduk asli Kabupaten Kolaka yaitu Suku Mekongga yang sudah turun temurun melakukan kegiatan pengolahan tanaman sagu.
“Program ini juga sejalan dengan master plan CSR Antam yaitu memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan peningkatan pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Rusdan mengatakan, inisiatif pelaksanaan program Sagu ini karena melihat potensi bahan baku tanaman sagu masih tersedia di Kecamatan Pomalaa dan Kabupaten Kolaka serta Provinsi Sulawesi Tenggara pada umumnya.
Walau begitu, emanfaatan tepung sagu selama ini hanya sebagai makanan tradisional pengganti beras yang selama ini dikenal dengan nama Sinonggi. Belum ada peningkatan nilai tambah berupa tepung sagu dalam kemasan.
Kegiatan inkubator usaha ini bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Universitas Halu Oleo (UHO) di kendari. Meraka melakukan pendampingan kepada kelompok usaha mulai dari kegiatan pelatihan, produksi, pengemasan sampai dengan pemasaran.
Ketua Tim Peneliti UHO, Yulius Pasolon mengatakan, program ini diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja, dan tercipta usaha-usaha home industri yang berdaya saing dan khas kedaerahan.
“Kita berharap melalui kegiatan yang semacam ini, akan tercipta dan terwujud UKM yang berdaya-saing dan menjadi tulang punggung perekonomian keluarga dan masyarakat yang memiliki daya tahan tinggi menghadapi berbagai tantangan di depan,” katanya. (A)
Reporter : Abdul Saban
Editor : Kiki