Potensi Sejahterakan Masyarakat, Tanggetada Budayakan Tanam Cabai

Dorong Program Jagung Hibrida, Gempita Intens Sosialisasi ke Petani
DIALOG PETANI - Dialog antara petani di desa Lalonggolosua, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Minggu (22/1/2017) dengan pengurus Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA). (RUSTAM/ZONASULTRA.COM)
Dorong Program Jagung Hibrida, Gempita Intens Sosialisasi ke Petani
DIALOG PETANI – Dialog antara petani di desa Lalonggolosua, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Minggu (22/1/2017) dengan pengurus Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA). (RUSTAM/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Camat Tanggetada Muh Sirajuddin menegaskan ribut-ribut kelangkaan cabai rawit secara nasional sebenarnya tidak begitu imbas ke daerah, utamanya di wilayah Kabupaten Kolaka.

“Khusus di Tanggetada kami sudah menggagas gerakan tanam cabai jenis F1 atau cabai putih di atas lahan seluas 300 ha,” katanya usai kegiatan Sosialisasi Gerakan Tanam jagung Hibrida yang digelar Gerakan Petani Muda Indonesia (Gempita) Sultra di Desa Lalonggolosua, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Minggu (22/1/2017).

Program ini, kata dia, terealisasi berkat kerjasama dengan salah satu perusahaan besar yang sukarela membantu petani dalam hal penyediaan bibit. Termasuk pula menampung hasil produksi cabai petani.

Berita Terkait : Dorong Program Jagung Hibrida, Gempita Intens Sosialisasi ke Petani

“Kami sudah melakukan panen beberapa waktu lalu bersama Bupati Kolaka. Hasilnya relatif lumayan pak, yah petani bisa raup keuntungan sekitar Rp 5 juta untuk setiap seperempat hektar lahan, bahkan bisa lebih kami kira,” ungkapnya.

Sirajuddin berharap agar langkah gerakan tanam cabai bisa diikuti warga desa lainnya di wilayah Tanggetada, sehingga kebutuhan cabai pada masyarakat bukan menjadi masalah serius sebagaimana dialami beberapa daerah di Indonesia.

 

Penulis : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini