Hasil Visum Densilasa Ada Tanda Kekerasan, Keluarga Menolak Autopsi

Hasil Visum Densilasa Ada Tanda Kekerasan, Keluarga Menolak Autopsi
Proses penandatanganan surat pernyataan penolakan autopsi oleh keluarga korban
Hasil Visum Densilasa Ada Tanda Kekerasan, Keluarga Menolak Autopsi
Proses penandatanganan surat pernyataan penolakan autopsi oleh keluarga korban

 

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Hasil visum terhadap jasad Densilasa (50), seorang guru yang ditemukan tewas di kediamannya pagi tadi menunjukkan ada tanda kekerasan.

Dokter Isra melalui Brigadir Rudi Usman dari RS Bhayangkara mengatakan, tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban berupa luka robek di dahi dan pelipis kiri, serta memar pada mata kanan.

“Darah yang banyak itu adalah darah yang keluar dari hidung dan telinga,” kata Rudi di ruang jenazah RS Bhayangkara, Selasa (31/1/2017).

Untuk mengusut lebih jauh, pihak kepolisian meminta untuk dilakukan autopsi, namun pihak keluarga menolak karena akan segera melakukan pemakaman jenazah korban.

Samsi (58) yang merupakan kakak Korban mengatakan, keluarganya telah berembuk dan berdiskusi sebelum memutuskan hal tersebut.

(Berita Terkait : Guru SMPN 2 Kendari Ditemukan Tewas di Rumahnya)

“Kita pasrah saja, semua juga sudah terjadi,” singkat Samsi setelah menandatangani surat penolakan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, Selasa (31/1/2017) siang.

Dalam surat penolakan autopsi itu, tiga orang bertandatangan di dalamnya. Yang pertama sebagai pemohon atas nama Samsi, dan dua orang keluarga lainnya sebagai saksi, Djufri Sakti dan Patta Minseng.

Patta Minseng mengatakan, penolakan autopsi tersebut guna mempercepat proses pemakaman jenazah. “Kalau autopsi kan lama, kita keluarga memutuskan menolak, biar cepat dikuburkan ini jenazah,” kata Minseng di RS Bhayangkara.

(Berita Terkait : Keluarga Bantah Densilasa Tewas Bunuh Diri)

Saat ini jenazah telah dikafani dan dibawa ke rumah dukan untuk dimakamkan.

Untuk diketahui, Densilasa (50) yang merupakan guru SMP Negeri 2 Kendari ini memiliki kelainan jiwa. Ia ditemukan tewas pada pukul 07.45 Wita pagi tadi di kediamannya di samping warung makan mawar, RT 38, RW 9, Jalan Brigjen Majid Joenoes, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. (A)

 

Reporter : Lukman Budianto
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini