ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Tina Nur Alam berharap Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak kekurangan stock darah. Hal ini diungkapkan Tina yang juga anggota Komisi IX DPR RI ini usai melakukan rapat dengan Ketua PMI Jusuf Kalla.
“Pemerintah melihat PMI ini kan misi kemanusiaan, dia tidak melihat agama, golongan, maupun suku. Apalagi kita di Sultra beberapa daerah rawan seperti Kolaka Utara, Konawe, Konawe Utara tentu PMI sangat dibutuhkan,” ujar Tina Nur Alam saat ditemui awak Zonasultra.com di kantornya, Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan Jakarta Pusat, Rabu sore (8/2/2017).
Politisi PAN ini mengatakan, pihaknya bersama Jusuf Kalla menghendaki penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepalangmerahaan yang telah 10 tahun terkatung-katung. “Beliau (Jusuf Kalla) memberi banyak masukan kepada kami karena terkait UU kepalangmerahaan ini yang sudah 10 tahun deadlock,” katanya.
Komisi IX DPR RI bersama ketua PMI yang juga merupakan Wakil Presiden RI sepakat mendukung agar UU kepalangmerahan ini bisa terealisasi. Urgensi pembahasan RUU ini karena Indonesia belum memiliki dasar hukum tentang kepalangmerahaan. Dari 169 negara yang menandatangani konvensi Geneva hanya Indonesia dan Laos yang belum memiliki UU kepalangmerahan.
Isu yang sempat dibahas dalam rapat tersebut adalah mengenai anggaran dan lambang. Tina sendiri tidak mempersoalkan lambang untuk PMI sendiri karena menurutnya PMI ini lebih untuk misi kemanusiaan.
Sementara untuk anggaran, sebaiknya pemerintah turut membantu operasional pengambilan darah maupun penyimpanan darah. “Seperti di Sultra mungkin bisa dibantu, walaupun sedikit tetapi Pemprov Sultra telah mengalokasikan dana untuk PMI,” pungkas istri Gubernur Sultra ini.(A)
Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Jumriati