ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Masyarakat Kecamatan Wawolesea Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menanam jagung secara swadaya tanpa menggunakan alat berat dan bantuan dari pemerintah. Hal itu karena masyarakat setempat yang mayoritas petani tak memiliki biaya untuk melakukan pengolahan.
Said (60), pemilik lahan penanaman jagung mengatakan, dirinya bersama dua orang anak lelakinya melakukan pengolahan lahan seluas 2,5 hektar secara bertahap selama satu bulan dengan menggunakan alat seadanya seperti cangkul dan parang.
“Saya takut mau ambil di kredit di bank karena pasti kita berutang. Jadi lebih baik saya kerja pelan-pelan saja bersama anak saya. Program ini sangat bagus makanya saya sungguh-sungguh kerja tanpa mengarapkan bantun lain. Kita sudah disiapkan bibit sama pupuk gratis sekarang tinggal kita yang olah,” kata Said di lokasi lahan penanaman jagung, Sabtu (11/2/2017).
Lokasi lahan yang berada di tengah hutan dan melewati dua kali tak membuat Said putus semangat untuk mensukseskan program penanaman jagung hibrida. Apalagi semua bahan seperti bibit dan pupuk sudah disiapkan.
“Pembuatan pagarnya saya ambil kayu di hutan baru saya kerjakan, saya buat pondok-pondok di sini saya ajak anakku sama istriku tinggal sambil bantu-bantu tanam jagung,” ujarnya.
Camat Wawolesea, Bastian menuturkan, tak hanya Said saja, seluruh masyarakat Wawolesea melakukan pengolahan lahan jagung secara swadaya. Hal itu dilakukan semata-mata bukan karena menjalankan kewajiban pemerintah, tapi hasilnya diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Untuk di Wawolesea lahan yang sudah diolah itu 4 hektar, sekarang sementara diolah lagi 3 hektar. Masyarkat di sini sangat senang dan antusias melakukan penanaman jagung, mereka tidak perduli biar di hutan kalau bisa bukan lahan mereka kerja,” pungkasnya. (B)
Reporter :Jefri Ipnu
Editor: Jumriati