Atletik dan Prestasimu Kini

ilustrasi atletik
Ilustrasi
ilustrasi atletik
Ilustrasi

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pepatah setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya, mungkin inilah yang saat ini sedang dialami oleh salah satu cabang olahraga andalan Sulawesi Tenggara (Sultra), atletik.

Cabang olahraga yang pada era 1980-an ini sangat berjaya dengan atlet andalannya Hasiati Lawole, kini mengalami penurunan prestasi yang sangat drastis.

Nama-nama Hasiati Lawole, La Moja hingga Saido dulu sangat disegani di level nasional, tetapi seiring berjalannya waktu atletik di Bumi Anoa mulai meredup dan tidak mampu lagi berprestasi di tingkat nasional.

Jika diflash back, terakhir kali atletik meraih medali emas yakni di PON XII di Jakarta. Saat itu pejalan cepat andalan Sultra, Hasiati Lawole berhasil menyumbangkan medali emas bagi kontingen Bumi Anoa.

Setelah di PON XII tersebut tidak ada lagi atlet atletik Sultra yang mampu meraih medali di pesta olahraga empat tahunan terakbar di Indonesia tersebut. Prestasi paling tinggi diraih oleh atlet atletik Sultra di PON XIV dicapai oleh Amrin Saman yang menempati urutan keempat di nomor jalan cepat putra.

Dari segi pembibitan, cabang olahraga atletik Sultra sebenarnya tidak kesulitan untuk mendapatkan atlet-atlet potensial. Program Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) sebenarnya menjadi tulang punggung untuk penjaringan atlet berbakat di cabang olahraga atletik.

Namun, dua program pembibitan atlet tersebut tidak mampu menopang perkembangan prestasi atlet atletik di Sultra. Salah satu yang paling nampak, para atlet atletik ketika masih terdaftar sebagai atlet PPLP mampu berpretasi di tingkat nasional.

Nama-nama seperti Ali Usmin, Aliasis, La Sumini hingga La Ode Sadam menjadi nama-nama yang sangat ditakuti di tingkat pelajar. Namun prestasi mereka langsung meredup ketika berlaga di tingkat senior. Terbukti La Sumini hingga Aliasis yang begitu berjaya di tingkat junior tampil melempem di level senior.

Paling mencolok ketika cabang olahraga atletik Sultra harus ngos-ngosan untuk meraih tiket lolos ke PON XIX. Tidak tanggung-tanggung Indrawati, atlet atletik Sultra harus beberapa kali ikut kejuaraan nasional untuk bisa meraih tiket ke Jawa Barat.

Hasilnya pun sudah dapat diduga. Cabang olahraga atletik yang hingga saat ini masih masuk sebagai salah satu cabang andalan di Sultra tidak mampu berprestasi di tanah legenda Jawa Barat.

Kondisi ini tentunya menimbulkan pertanyaan besar di kalangan olahraga di Sultra. Apa yang menjadi kendala utama hingga cabang olahraga atletik tidak mampu meraih prestasi ditingkat nasional.

Pelatih atlet Sultra, Asyari Achmad kepada Zonasultra.com mengatakan, saat ini prestasi cabang olahraga atletik di Sultra memang mengalami penurunan prestasi yang sangat mencolok. Dia menilai, salah satu penyebab kegagalan para atlet atletik di Sultra terjadi dalam proses rekrutmen atlet di PPLP.

PPLP sebagai program pembinaan atlet muda tentunya menjadi kawah candradimuka bagi para atlet atletik berbakat di Sultra. Tetapi saat ini proses rekrutmen menjadi salah satu persoalan untuk menghasilkan atlet berprestasi.

Selain itu kata mantan atlet atletik andalan Sultra ini, program pembinaan dari PPLP ke tingkat senior belum berjalan dengan maksimal. Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sultra sebagai induk organisasi tidak terlalu maksimal dalam melakukan pembinaan para atlet muda yang dipromosikan PPLP Atletik Sultra.

Keadaan pembinaan yang pincang dengan tidak berkesinbambungannya pembinaan dari hunior ke senior inilah menjadi titik utama kegagalan prestasi atlet di Sultra. Jadi dirinya menilai, sangat penting bagi seluruh pelaku olahraga atletik di Sultra untuk bisa menyikapi hal ini.

Pernyataan Asyari Achmad ini juga dibenarkan oleh mantan atlet andalan Sultra, La Sumini. Dia mengungkapkan, proses latihan yang teratur ketika masih terdaftar di PPLP turut menjadi penentu utama dirinya mampu berprestasi di tingkat pelajar.

Namun kondisi ini menjadi berbanding terbalik ketika mereka keluar dari PPLP. Berlatih dengan biaya sendiri tanpa adanya dukungan dari Pengprov PASI Sultra menjadi salah satu penyebab utama menurunnya pretasi atletik Sultra di tingkat nasional saat ini.

Dari pernyataan-pernyataan ini, tentunya gambaran prestasi atletik di Sultra kedepannya masih akan sulit keluar dari bayang-bayang kegagalan. Tetapi sebagai salah satu cabang olahraga andalan di Sultra, kondisi atletik Sultra saat ini hendaknya bisa segera bangkit dan kembali memberikan prestasi bagi Bumi Anoa. (A)

 

Penulis: M Rasman Saputra
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini