Tak Dapat “Serangan Fajar”, Pemuda Ini Pilih Golput

Tak Dapat "Serangan Fajar", Pemuda Ini Pilih Golput

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kerap dikaitkan dengan istilah “serangan fajar” atau jual beli suara, dimana tim pemenangan pasangan calon (paslon) tertentu memberikan sejumlah aung atau barang kepada pemilih untuk mencoblos paslon tertentu.

Tak Dapat "Serangan Fajar", Pemuda Ini Pilih Golput
Ilustrasi

Untuk pemilih kategori pemula kebanyakan belum menggunakan hati nurani atau istilah menjadi pemilih cerdas. Menurut mereka, siapapun calonnya jika itu memberikan keuntungan bagi mereka maka dialah yang akan dipilihnya.

Seperti yang dilakukan Muhammad Faisal, warga BTN Kendari Permai, Kelurahan Padaleu, Kecamatan Kambu, Kota Madia (Kodia) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Ia enggan menyalurkan hak pilihnya dalam pesta demokrasi lima tahunan itu akibat tidak mendapatkan “serangan fajar” dari tim pemenangan Paslon manapun.

“Saya malas pergi mencoblos, tidak ada ji juga yang kasi serangan fajar. Mendingan saya di rumah saja menikmati liburan,” Kata remaja belasan tahun ini kepada awak zonasultra.id di depan rumahnya, Rabu (15/2/2017).

Ketika ditanya, siapa calon yang akan ia coblos ketika ia berubah fikiran menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) tanpa serangan fajar? dengan polos ia menyebut nama pasangan calon nomor urut 1 Razak-Haris.

Baca Juga : 76 Persen DPT TPS 3 Wundudopi Telah Salurkan Hak Suara

“Tapi yang jelas saya tidak akan memilih, karena tidak ada yang kasi saya serangan fajar, itu saja,” tutupnya sembari berlalu pergi.

Sementara itu, dari pantauan awak zonasultra.id di lapangan, suasana pencoblosan di TPS BTN Kendari Permai berlangsung aman dan tertib, tanpa gangguan yang berarti. (B)

 

Reporter : Restu Tebara
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini