Yonif 725 Woroagi Bersama Gempita Siap Garap Lahan Tidur Untuk Jagung Hibrida

Yonif 725 Woroagi Bersama Gempita Siap Garap Lahan Tidur Untuk Jagung Hibrida
TINJAU LAHAN TIDUR - Komandan Batalyon Infantri 725 Woroagi Letnan Kolonel (Letkol) Jamet Nijo didampingi sejulah perwira bersama pengurus Gempita Sultra saat meninjau lahan tidur milik Batalyon tersebut untuk lokasi penanaman jagung hibrida, baru-baru ini. TNI siap bekerjasama dengan Gempita Sultra untuk memanfaatkan lahan tersebut. (RUSTAM/ZONASULTRA.COM)
Yonif 725 Woroagi Bersama Gempita Siap Garap Lahan Tidur Untuk Jagung Hibrida
TINJAU LAHAN TIDUR – Komandan Batalyon Infantri 725 Woroagi Letnan Kolonel (Letkol) Jamet Nijo didampingi sejulah perwira bersama pengurus Gempita Sultra saat meninjau lahan tidur milik Batalyon tersebut untuk lokasi penanaman jagung hibrida, baru-baru ini. TNI siap bekerjasama dengan Gempita Sultra untuk memanfaatkan lahan tersebut. (RUSTAM/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO– Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal ini Batalyon Infanteri 725 Woroagi, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), bersama Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) siap mengarap lahan tidur seluas 65 hektar untuk penanaman jagung hibrida.

Komandan Batalyon Infantri 725 Woroagi Letnan Kolonel (Letkol) Jamet Nijo menyambut baik gagasan Gempita Sultra untuk memanafaatkan lahan tidur dalam rangka mendukung program nasional swasembada pangan khususnya komoditi jagung hibrida.

“Saya kira ini peluang yang sangat bagus. Kami sangat berterima kasih kalau kawan-kawan Gempita Sultra bisa memfasilitasi kami dalam memanfaatkan lahan tidur ini,” kata Jamet Nijo baru-baru ini.

Menurut putra kelahiran Buton itu, dirinya bersama masyarakat sekitarnya siap mengarap lahan tidur tersebut. Hanya saja ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain biaya produksi, banyak ternak sapi milik warga yang berkeliaran, dan ketersedian alat pertanian.

“Tapi kalau ada bantuan dari pemerintah yang difasilitasi oleh kawan-kawan Gempita, kami siap menanam jagung hibrida seluruh lahan tidur ada,” ujajrnya.

Sementara itu, Ketua Gempita Sultra, Rustam mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi keinginan Komandan Batalyon Infantri 725 Woroagi untuk mengarap lahan tidur tersebut. Hal ini tentu saja merupakan kontribusi nyata TNI dalam rangka mensukseskan gerakan nasional swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Yonif 725 Woroagi Bersama Gempita Siap Garap Lahan Tidur Untuk Jagung Hibrida
Tampak hamparan luas lahan tidur yang akan digarap Batalyon Infantri 725 Woroagi untuk penanaman jagung hibrida.

 

“Ini harusnya menjadi contoh bagi petani khususnya kalangan pemuda agar berlomba-lomba menanam jagung hibrida dengan memanfaatkan lahan tidur yang cukup luas di Sultra. TNI saja mau bertani, masa rakyat diam saja. Karena itu saya mengajak seluruh warga yang memiliki lahan agar segera menanam jagung hibrida,” kata Rustam.

Terkait keluhan banyak petani terutama sarana produksi (Saprodi) dan alat sistim pertanian (Alsintan), Rustam menjelaskan bahwa Kementeria Pertanian akan membantu seluruh kebutuhan kelompok tani. Seperti penyedian bibit jagung, alat traktor roda 4 dan roda 2, pupuk Urea, Pestisida, driyer atau alat pengering, mesin pipil, corn harvester dan mesin pompa air. Sementara biaya produksi untuk modal kerja tidak termasuk di dalamnya.

Untuk jadwal tanam, sesuai petunjuk pelaksanaan yang ada akan dimulai April 2017. Saat ini pemerintah daerah bersama Gempita di daerah sedang melakukan pengumpulan calon penerima calon lahan (CPCL) yang ditargetkan rampung pekan ini. (A)

 

Penulis : Siti Nurlamasari
Editor  : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini