PPNI : Perawat Tak Miliki Nira dan STR Terancam Digugurkan

PPNI : Perawat Tak Miliki Nira dan STR Terancam Digugurkan
RAPAT KP3D - Ketua DPW PPNI Sultra, Herianto bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Konut, Nurjannah Efendi menggelar rapat koordiansi program penempatan perawat ditiap desa yang merupakan program Pemerintah Konut dalam mendekatkan akses pelayanan kesehatan dalam masyarakat di aula Dinkes Konut yang dihadir seluruh jajaran petugas kesehatan lingkup Konut, Selasa (7/3/2017).(Jefri/ZONASULTRA.COM)
PPNI : Perawat Tak Miliki Nira dan STR Terancam Digugurkan
RAPAT KP3D – Ketua DPW PPNI Sultra, Herianto bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Konut, Nurjannah Efendi menggelar rapat koordiansi program penempatan perawat ditiap desa yang merupakan program Pemerintah Konut dalam mendekatkan akses pelayanan kesehatan dalam masyarakat di aula Dinkes Konut yang dihadir seluruh jajaran petugas kesehatan lingkup Konut, Selasa (7/3/2017).(Jefri/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU – Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengelar rapat Koordinasi Program Penempatan Perawat (KP3D) yang berada di tiap desa di wilayah Konut. Hal itu sebagai bentuk tindak lanjut program Pemerintah Konut dalam mendekatkan dan meningkatkan mutu akses pelayanan kesehatan masyarakat.

Ketua DPW PPNI Sultra, Herianto mengatakan, kegiatan yang akan dijalankan tahun ini merupakan terobosan PPNI melalui dukungan Dinkes Konut. Dengan maksud untuk memberdayakan dan mensejahterakan para petugas medis di bidang keperawatan juga menyalurkan bakat dan jasa, untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat yang ada di wilayah penghasil nikel itu.

“Alhamdulillah kami mendapat dukungan penuh dari Dinkes Konut dan mendapat respon yang sangat baik dari Kepala Pemerintah Konut. Programnya 1 perawat 1 desa,” ungkap Herianto usai melakukan rapat koordinasi di aula Dinkes Konut, Selasa (7/3/2017).

Menurut dia, rekrutmen tenaga medis melalui beberapa tahapan persyaratan, agar mendapat legalitas resmi dan perlindungan hukum dalam menjalankan tugas. Untuk penjaringan akan dilakukan tes pemberkasan dengan syarat utama harus memiliki nomor Induk Registrasi Anggota (Nira) bahwa resmi terdafatar di PPNI dan STR sebagai keabsahan dalam melakukan pelayanan.

“Yang memiliki kartu Nira 158 orang, 52 diantaranya sudah PNS dan tidak bisa mendafatar dalam program ini, berarti tercatat tinggal 106 orang. Untuk memenuhi kuota desa di Konut sebanyak 159 desa kita buka tesnya, tapi sayarat utama harus punya kartu Nira dan STR, kalau itu tidak ada tidak akan lolos berkas dan kami harap supaya segera diurus,” terangnya.

“Untuk megurus kartu nira harus mepunyai komisariat yang di dalamnya terdiri dari 25 orang perawat. Komisariat ini merupakan gabungan perawat di puskesamas-puskesmas, kalau tidak mecukupi 25 orang tidak sah untuk mendirikan komisariat,” terangnya.

Kepala Dinas (Kadinkes) Konut, Nurjannah Efendi mengatakan, kegiatan Rakor ini bertujuan agar para peserta mengatahui segala persyaratan yang dibutuhkan dan hanya dikhususkan untuk kategori pegawai harial lepas (PHL) yang berdomisili dan bekerja di dearah Konut sebagai perawat. Sedangkan untuk besaran gaji pihaknya masih melakukan proses.

“Seleksi pemberkasannya bulan ini, honor mereka nanti melekat di dana ADD masing-masing desa. Mereka akan siap siaga 1 kali 24 jam memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis di masyarakat. Segera akan dibuat juga peraturan Bupati (Perbub) tentang program ini,” ujarnya. (B)

 

Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini