ZONASULTRA.COM, KENDARI – Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun meresmikan penggunaan kawasan ekowisata tracking mangrove dan dermaga wisata pantai di Kelurahan Purirano, Kecamatan Kendari sebagai destinasi wisata di kota itu, Sabtu (8/4/2017).
Asrun mengatakan, sarana wisata tracking mangrove dan dermaga wisata pantai di Kelurahan Purirano yang biasa disebut dermaga cinta karena dermaganya berbentuk “love”, merupakan salah satu dari 12 item kegiatan program pengembangan kawasan pesisir tangguh (PKPT) kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2016.
Sarana tersebut dibangun atas partisipatif kelompok masyarakat pesisir (KMP) yang bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan sekaligus menumbuhkan rasa kecintaan dan kepedulian terhadap pelestarian ekosistem mangrove, serta meningkatkan pemeliharaan dan pengelolaan kawasan pesisir dalam rangka peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Tracking mangrove ini sebenarnya menambah kawasan wisata untuk masyarakat Sultra. Jadi orang-orang yang mau ke Bokori dan Toronipa, tentu kita bisa arahkan juga untuk menengok ini dan itu bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) kita sedikit-sedikit,” kata Asrun.
Wali Kota Kendari dua periode ini mengharapkan dengan peresmian kawasan tracking mangrove dan dermaga wisata pantai di Kelurahan Purirano, sedapat mungkin dikelolah dengan baik, tertib, dan profesional agar sarana ekowisata ini memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, baik wisata maupun masyarakat di sekitarnya.
Selain mengajak masyarakat Kelurahan Purirano untuk menjaga dan melestarikan ekosistem payau, laut, dan hutan magrove yang ada di sekitar mereka, Asrun juga berjanji akan melakukan pengaspalan jalan menuju lokasi tracking mangrove dan dermaga wisata pantai di kelurahan tersebut.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari Agus Salim Safrullah mengatakan, beberapa fasilitas yang sudah ada di kawasan tracking mangrove Purirano adalah pintu gerbang dan aula. Tetapi kedepannya kata Agus pihaknya akan terus mengembangkan kawasan ekowisata tracking mangrove tersebut.
“Tinggal pengembangan lebih lanjut lagi, karena memang keterbatasan anggaran. Kemungkinan kedepannya kita kembangkan budidaya kepiting, kemudian pembibitan mangrove,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tracking mangrove dan dermaga wisata pantai di Kelurahan Purirano sama-sama memiliki panjang kurang lebih 300 meter. Sumber pembiayaan dua kawasan wisata ini adalah bersumber dari APBN dengan total anggaran sebesar Rp. 380 juta.
Peresmian ini dirangkaikan dengan pengukuhan kelompok masyarakat pengelolaan kawasan wisata itu serta penyerahan bantuan sarana perikanan kepada para nelayan. (B)
Reporter: Ramadhan Hafid
Editor : Rustam