ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bantuan pemerintah berupa alat mesin pertanian (Alsintan) di Sulawesi Tenggara (Sultra) diharapkan tepat sasaran bagi kelompok tani (poktan).
Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Sultra Rasyid, kepada Zonasultra.com di ruangan komisi II, Selasa (11/4/2017). Menurutnya banyak poktan yang mengeluh karena dalam alokasi penyaluran bantuan alsintan tidak pernah diprioritaskan, padahal mereka telah mengusulkannya.
“Pembentukan poktan ini banyak dimanfaatkan secara personal. Makanya harus ada prioritas supaya tidak ada kepentingan tertentu. Artinya pemerintah daerah (Pemda) harus profesional dalam memberikan bantuan,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, ada daerah di Konawe Selatan (Konsel) bantuan pertaniannya bahkan diperjual belikan oleh oknum tertentu dengan memanfaatkan kelompok lain.
“Saya dengar juga begitu, kelompok ini yang mengusulkan, setelah keluar bantuan bukan kelompok itu yang terima tapi kelompok lain. Itu banyak sekali, bahkan saya dapat informasi teman-teman kepolisian juga sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Ini terdapat dibeberapa tempat hampir merata di seluruh kabupaten/kota, baik itu bantuan pertanian maupun bantuan sarana perikanan bagi nelayan,” tuturnya.
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Konsel-Bombana ini berharap agar pemda dan penyuluh pertanian menguatkan peran-peran poktan, sehingga pemanfaatan alsintan yang disampaikan itu bisa diberdayakan secara bersama-sama oleh poktan, karena pemanfaatan kelompok ini bisa dimanfaatkan oleh personality.
Sebab mengoptimalkan bantuan alat-alat pertanian kepada kelompok-kelompok tani, jelas untuk mendukung swasembada dan produktivitas pangan di Sultra.
Rasyid menyarankan ke pemda agar kedepannya dibuatkan regulasi untuk penerima bantuan alsintan. Sehingga dengan adanya regulasi diharapkan bantuan alsintan oleh pemerintah pusat dapat meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan produksi pertaniannya baik kuantitas maupun kualitas secara lebih efektif dan efisien.
“Saya juga menyarankan ke pemerintah agar bantuan seperti traktor, pompa air, penggilingan padi, dan bantuan lain untuk para petani, kalau bisa tidak diberikan lagi dari daerah, tetapi bisa melalui perbankan agar para petani bisa berdaya dengan sendirinya membeli alsintan. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi bantuan alsintan dimanfaatkan oleh kelompok lain,” tutupnya. (B)
Reporter: Ramadhan Hafid
Editor Tahir Ose