Unras Rumah Kita Dibalas Musik Ende-Ende Di KPU Muna

PILKADA MUNA
Massa Tim Rumah Kita mendesak KPU Muna segera mengeluarkan keputusan terkait rekomendasi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Muna terkait pelaksanaan PSL di 4 TPS Desa Oempu, Tongkuno. (Lily/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RAHA-Aksi unjuk rasa (Unras) digelar oleh tim sukses dua Pasangan Calon (Paslon) Bupati Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) 2016-2021 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muna, Selasa (15/12/2015).

Aksi unjuk rasa pertama dilakukan tim sukses paslon LM.Rusman Emba-Malik Ditu (Rumah Kita) sekitar pukul 13.00 Wita, mendesak KPU Muna segera menentukan sikap atas rekomendasi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Muna terkait pelaksanaan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) pada empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Oempu Kecamatan Tongkuno. Sekian lama berorasi desakan massa untuk bertemu dengan komisioner KPUD Muna tidak terlaksana. Lembaga penyelenggara pemilu di Muna itu, diketahui belum mengeluarkan sikap atas desakan PSU.

“KPU harus menghormati hak-hak politik masyarakat Oempu yang dilindungi undang-undang seperti masyarakat Muna yang lain, “kata orator.

Orasi massa Rumah Kita kemudian dibalas oleh iringan musik Tari Ende-ende oleh massa tim sukses paslon LM. Baharuddin-La Pili (Dokter Pilihanku) yang datang dari arah yang berlawanan. Massa Dokter Pilihanku bersorak dan menari.

Situasi kemudian memanas ketika, tim Dokter Pilihanku mengetahui ada perwakilan dari tim Rumah Kita diperbolehkan oleh aparat keamanan masuk kedalam kantor KPUD. Mereka mendesak agar perwakilan Dokter Pilihanku, yakni Sirad Imbo, mendapat perlakuan yang sama diperbolehkan masuk ke kantor KPUD.

Sekian lama melobi, Mukmin Naini dan Sirad Imbo perwakilan paslon nomor urut 3 itu, kemudian diperbolehkan masuk ke kantor KPUD.

Empat jam lebih berorasi, KPUD tak kunjung bersikap dan memberikan jawaban atas rekomendasi Panwaslu. Menjelang maghrib, aparat keamanan Polres Muna mulai mengambil langkah tegas. Kapolres Muna, AKBP Yudith Satriya meminta kedua kelompok segera membubarkan diri.

“Kita semua umat beragama, saya minta sebelum maghrib semua mohon kembali kerumah. Kita umat beragama mari berdoa, “kata Kapolres.

Mantan Kaden Gegana Satuan Brimob Polda Sultra ini mengatakan, apabila massa tidak membubarkan diri, maka tindakan tegas akan diberlakukan.

“Silahkan membubarkan diri apabila tidak bubar, kami akan laksanakan tindakan tegas menurut hukum, “tegas Yudith.

Massa Dokter Pilihanku kemudian secara tertib membubarkan diri. Lain halnya dengan massa Rumah Kita yang harus dipukul mundur oleh aparat keamanan baru kemudian bubar dan meninggalkan lokasi disekitar Kantor KPUD.

 

Penulis: Lily
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini