ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Sebanyak 18 Kecamatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam daftar daerah rawan bencana banjir dan puting beliung. Hal ini disebabkan sebahgian wilayah yang masuk kategori rawan berada di tengah-tengah dua sungai besar, yakni sungai Konaweeha dan sungai Analahambuti.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe, Jahiudin menjelaskan, selain berada di daerah lintasan sungai, ancaman lainnya adalah cuaca ekstrim yang melanda sebagian wilayah di Konawe. Seperti hujan deras yang saat ini terus menguyur daerah hulu sungai yang mengakibatkan volume debit air kian meninggi.
“Ini juga menjadi ancaman tersendiri, sebab ketika hujan terus menguyur daerah hulu sungai, maka volume air akan naik, nah di sini sangat rawan karena kedua sungai ini bisa saja meluap dan mengakibatkan banjir,” Kata Jahiudin di ruang kerjanya, Jum’at (28/4/2017).
Disisi lain, lanjut Jahiudin aktifitas ilegal loging yang kian marak di daerah hulu, serta adanya pembukaan lahan perkebunan baru di sekitaran Daerah Aliran Sungai (DAS) juga menjadi faktor ancaman terjadinya bencana banjir.
“Kita ketahui bersama manfaat pepohonan untuk menjaga wilayah itu dari bencana banjir dan longsor. Dengan begitu, jika pohon-pohon besar sudah tidak ada lagi di daerah hulu, maka volume debit air akan sangat cepat peningkatannya,” Imbuhnya.
Kata dia, sementara untuk ancaman bencana lainnya tidak terlalu signifikan karena hanya angin puting beliung yang kadang-kadang terjadi. Untuk bencana gempa dan tanah longsor, sejauh ini Konawe masi dalam kategori aman.
Sebagai informasi, 18 Kecamatan yang masuk kategori rawan yakni, Kecamatan Abuki, Tongauna, Unaaha, Lambuya, Puriala, Sampara, Pondidaha, Wonggeduku, Wonggeduku Barat, Amonggedo, Wawotobi, Meluhu, Bondoala, Kapoiala, Anggaberi, Anggatoa, dan Uepai. (A)
Reporter Restu Tebara
Editor Tahir Ose